Kamis 19 Apr 2018 15:45 WIB

Al Qalqasyandi Sang Penjaga Rahasia

Pada masa itu, sekretaris merupakan jabatan penjaga rahasia.

Ilmuwan Muslim.
Foto: Metaexistence.org
Ilmuwan Muslim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sang penjaga rahasia. Sebuah julukan pada kecakapan yang dimiliki sosok intelektual bernama Al Qalqasyandi. Ia seorang sekretaris dari Mesir yang hidup pada abad ke-12. Kemampuannya bermula dari penguasaannya atas bidang sastra yang digelutinya.

Jabatan sekretaris pada masanya, merupakan jabatan langka yang mensyaratkan kemampuan dalam tata bahasa dan menyusun kalimat-kalimat indah. Di sisi lain, jabatan ini menuntut kemampuan seseorang dalam menjaga rahasia. Bahkan, menjadi syarat utama.

Lalu muncullah sejumlah istilah seperti katib al sirr yang berarti penulis dokumen rahasia dan katim al sirr atau penjaga rahasia. Dan Al Qalqasyandi merupakan orang pertama sebagai sekretaris yang mendapat sebutan katib al sirr.

Menurut Al Qalqasyandi, pada masa awal pemerintahan Dinasti Mamluk terdapat dua jabatan sekretaris yang memiliki sebutan katib al dast dan katib al darj. Pada masa selanjutnya, sebutan katib al sirr menggantikan dua istilah jabatan itu.

Ini terjadi pada saat Qadhi Fath Al Din Ibnu Abd Al Zahir diangkat menjadi kepala kantor administrasi. Saat itu, pemerintahan dipimpin Al Manshur Qalawun yang berkuasa di Suriah dan Mesir antara 1280 dan 1290 Masehi.

Penetapan jabatan katib al sirr baru berlangsung pada masa Al Qalqasyandi. Jabatan katib al sirr ini, sejajar dengan jabatan katib diwan al insya yang ada di Damaskus, Aleppo, Tripoli, Hamah, dan Kerajaan Safawi.

Sementara itu, istilah katib al darj yang merujuk pada jabatan yang sama, berlaku untuk para sekretaris kantor administrasi yang ada di Gazza, Karak, Iskandariyah, dan kota-kota provinsi lainnya. Namun, sifat dan jenis pekerjaannya hampir sama.

Al Qalqasyandi menjadi sekretaris yang sangat menguasai bidangnya. Ia bahkan menuliskan karya yang terkait dengan bidang pekerjaannya itu, dalam sebuah buku berjudul Shubh al-A'sya' fi Shina ah al-Insya atau Pedoman Teknik Mengarang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement