Selasa 20 Mar 2018 16:45 WIB

Kitab Riyadh al-Shalihin, Rujukan dan Nasihat

Kitab ini termasuk kitab yang paling banyak tersebar

Rep: Syahruddin el-Fikri/ Red: Agung Sasongko
Kitab Riyadh Al-Shalihin karya Imam Nawawi
Foto: blogspot.com
Kitab Riyadh Al-Shalihin karya Imam Nawawi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam sebuah riwayat, dikisahkan bahwa pada 1265 M, setelah mengalahkan bangsa Tartar di Syam, (Syria), seorang raja Koptik Mesir yang bernama Az-Zahir Baybars I atau Rukn ad-Din Abu al-Futuh Baybars at-Turky meminta fatwa kepada para ulama Syam agar diperbolehkan mengambil harta dari bayt al-mal atas usaha mereka meluluhlantakkan bangsa Tartar yang selama ini menguasai Syam.

Dengan iming-iming harta atau juga karena takut, sebagian ulama Syam memberikan fatwanya dan bagi yang menolak akan dibunuh. Dari sekian banyak ulama yang menolak, terdapat seorang ulama yang tegas menentang kebijakan sang raja tersebut. Bahkan, ulama tersebut mengatakan bahwa perbuatan raja itu zalim.

Mendengar ucapan ini, marahlah sang raja. Namun, entah mengapa, sang raja tidak berani membunuh sang ulama tersebut dan malah menyuruhnya segera keluar dari Syam. Ketika ditanyakan perihal tersebut, sang raja berkata, ''Entah mengapa, ketika saya ingin memerintahkan supaya ulama ini dibunuh seperti yang lainnya, tiba-tiba saya melihat ada dua ekor binatang pemangsa yang bersiap untuk menerkam saya. Karena itulah, saya membatalkan pembunuhan tersebut,'' ucap sang raja.

Sang ulama tersebut adalah Abu Zakaria bin Yahya bin Syaraf an-Nawawy ad-Dimasyqy (631-676 H) atau lebih dikenal dengan nama Imam Nawawi. Beliau memiliki sejumlah karya yang sangat banyak. Di antara karya-karya beliau yang paling terkenal dan tersebar di semua kalangan adalah kitab Riyadh al-Shalihin.

Kitab ini memiliki keistimewaan karena terdapat berbagai hadis Nabi Muhammad SAW yang disarikan dari kitab-kitab hadis sahih dari Imam Bukhari, Muslim, Daud, Turmudzi, Nasai, dan lainnya. Karena itu, kitab yang berjudul Riyadh al-Shalihin min Kalami al-Mursalin ini dapat menjadi rujukan dan nasihat, permata bagi yang menerima nasihat, pelita bagi orang yang mengambil petunjuk, dan taman orang-orang saleh. Hal inilah yang menjadi sebab untuk mendapatkan kedudukan yang tinggi di kalangan ulama sehingga mereka memberikan syarah dan komentar serta mengajarkannya di halaqah-halaqah mereka.

Kitab ini termasuk kitab yang paling banyak tersebar dan dimiliki sehingga kemasyhurannya telah melangit dan mendapatkan kedudukan yang tinggi di kalangan orang-orang khusus dan awam. Bahkan, ia menjadi rujukan serta referensi bagi sejumlah umat dalam mencapai kehidupan orang-orang saleh.

Kitab ini terdiri atas 17 kitab, 265 bab, dan 1897 hadis. Beliau membuka mayoritas babnya dengan menyebut ayat-ayat Alquran yang sesuai dengan pembahasan hadis yang ada, lalu membuat tertib dan bab yang saling berhubungan sehingga kitab ini bisa mengalahkan kitab-kitab yang serupa dengannya.

Seperti diketahui, dalam kitab ini, Imam Nawawi menyusun urutan hadis berdasarkan topik pembahasan yang telah ditentukan berdasarkan pembagian bab per bab, topik per topik. Hadis-hadis Rasulullah dikelompokkan ke dalam bab-bab berdasarkan tema utama, misalnya shalat, zakat, jihad, doa, zikir, keutamaan membaca Alquran, dan sebagainya.

Kitab ini tersusun dari Muqaddimah, kitab al-Muqoddimah, kitab al-Adab, kitab al-Adab at-Tho'am, kitab Adab al-Libas, kitab Adab an-Naum wa al-Idhtija' [berbaring], kitab as-Salam, kitab Iyadah al-Maridh, kitab Adab as-Safar, kitab al-Fadhoil, kitab al-I'tikaf, kitab al-Haaj, kitab al-Jihad, kitab al-Ilm, kitab hamdillah ta'ala wa syukrihi, kitab Shalaat 'ala Rasulillah SAW, kitab al-Adzkar, kitab al-Da'wat, kitab al-Umur al-Munha 'anha, kitab al-Mantsurat wa al-Milh, dan kitab al-Isthighfar. Dan, tiap-tiap bagian memiliki bab-bab berdasarkan tema utama, misalnya shalat, zakat, jihad, doa, Alquran, dan sebagainya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement