Selasa 04 Jul 2017 04:07 WIB

Tradisi Perayaan Idul Fitri Dunia Islam

Rep: Marniati/Hasanul Rizqa/ Red: Agung Sasongko
Idul Fitri
Foto: AP Photo/Altaf Qadri/Israr Itah
Idul Fitri

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Berangkat dari pentingnya menghidupkan syiar Idul Fitri itulah, sejumlah tradisi lazim dipertahan kan oleh masyarakat di sejumlah negara-negara Is lam. Secara umum, perayaan Idul Fitri di seluruh dunia Islam memiliki substansi yang sama. Hanya, penyebutan dan tradisi lokalnya berbeda-beda. Di Indonesia, Hari Raya idul Fitri juga dikenal dengan istilah Lebaran.

Muhammad Sholikhin dalam karyanya yang berjudul Di Balik 7 Hari Besar Islam menjelaskan, pesta Lebaran lebih pas jika kita sebut sebagai budaya Islami yang khas Indonesia. Ia merupakan budaya kreatif dari bangsa ini.

Di Indonesia gema takbir dilantunkan dengan syahdu, mengharukan, dan menyayat hati. Bahkan, sering diiringi dengan irama gamelan, tetabuhan, gendang, dan lainnya. Demikian juga dalam soal bershalat Hari Raya.

Mungkin wajar dilaksanakan di tanah lapang, tetapi yang pelaksanaannya di tanah lapang sebanyak di Indonesia mungkin tidak ada yang melebihi. Hal istimewa lain yang terdapat di Indonesia adalah budaya ziarah kubur setelah shalat Id, pesta ketupat pada hari syawalan (hari ke-7 atau ke-8), bahkan pada kultur masyarakat pesisir, hari pertama Lebaran juga memakai opor ketupat atau opor lontong, dan berpakaian serbabaru.

Bahkan, berziarah kubur yang umumnya memakai warna hitam-hitam sebagai tanda berduka dan kesadaran akan mati, pada hari Lebaran dengan warna ala pesta, mencolok dan berziarah sambil bersuka ria, tertawa-tawa, suatu pemandangan yang amat kontras.

Tradisi itu masih ditambah dengan keistimewaan lain, seperti silaturahim, halal bihalal, saling meminta maaf di Hari Raya, dan banyak tradisi lokal lain yang menandai adanya Lebaran. Selain Indonesia, beberapa negara Muslim lainnya juga memiliki tradisi yang terus-menerus dilakukan pada saat perayaan Idul Fitri.

Di Turki, Hari Raya Idul Fitri disebut juga dengan Bayram. Idul Fitri diraya kan dengan liburan secara nasional. Pada masa ini, sekolah dan kantor-kantor pemerintah tutup selama tiga hari.

Selain melaksanakan shalat Idul Fitri, Hari Raya juga dirayakan dengan menggu nakan pakaian terbaik, silatura him dengan sanak keluarga, serta me ngun jungi permakaman untuk ber ziarah. Tradisi seperti ini sama seperti yang terjadi di Indonesia.

Hari pertama Bayram merupakan hal yang paling penting bagi warga Turki. Pada hari ini, orang muda akan men ciumi tangan orang-orang yang di anggap tua sambil mengucapkan salam hari raya. Anak-anak akan berkeliling di lingkungan sekitar tempat mereka tinggal untuk menyebarkan salam hari raya dengan menyebut "Happy Bayram." Nanti mereka akan mendapatkan permen, cokelat, permen tradisional, seperti baklava dan Turkish Delight, atau uang.

Bukan hanya itu, kota di seluruh negara akan mengatur acara penggalangan dana bagi masyarakat miskin, yang disertai dengan konser publik atau hiburan tradisional, seperti Karagoz dan Hacivat yang mulai dilakukan dari masa Kekaisaran Ottoman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement