Senin 06 Mar 2017 14:56 WIB

Laut, Masa Depan Hidup Manusia?

Rep: A Syalabi Ichsan/ Red: Agung Sasongko
Laut Indonesia
Laut Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program bahari tengah digalakkan pemerintah. Kebijakan prolaut membuat Indonesia ingin mengembalikan jati diri sebagai negara kepulauan.

Berbagai program seperti pembangunan tol laut, penenggelaman kapal pencuri ikan, hingga optimalisasi konsumsi laut di pasar domestik menjadi langkah awal untuk memutar tubuh kita yang selama ini selalu memunggungi laut.

Nilai ekonomi di dalam laut sungguh tinggi. Tak heran, World Wide Fund (WWF) bahkan, menyebut total kekayaan laut di seluruh dunia menyaingi nilai ekonomi negara-negara maju. Dalam laporannya pada 23 April 2015, WWF menyebutkan, nilai aset utama dalam laut diperkirakan secara konservatif mencapai 24 triliun dolar AS.

Jika dibanding dengan sepuluh negara dengan tingkat ekonomi tertinggi di dunia, sumber daya laut akan menempati peringkat ketujuh dengan nilai sumber daya dan jasa hingga 2,5 triliun dolar AS per tahunnya. Laporan yang disusun atas hasil kerja sama dengan The Global Change Institute di University of Queensland dan The Boston Consulting Group (BCG) ini merupakan kajian yang paling fokus tentang laut berdasarkan nilai asetnya.

Laporan bertajuk Reviving the Ocean Economy mengungkap, kekayaan laut yang berlimpah melalui kajian terhadap nilai sumber daya dan jasa yang mencakup perikanan hingga perlindungan dari badai laut. Selain itu, laporan ini menjelaskan, tekanan terhadap sumber daya laut  terus-menerus karena eksploitasi berlebihan.

Laut memang memiliki kekayaan tak terhingga. Di dalam Alquran, Allah SWT pun berfirman, "Dan Dialah yang menundukkan lautan agar dapat kamu makan daging segar daripadanya, dapat kamu keluarkan perhiasan daripadanya untuk dipakai, kamu lihat kapal berlayar di atasnya. Dan, agar kamu cari lagi kelebihannya, agar kamu bersyukur,"(QS an-Nahl ayat 14).

Selain memiliki sumber kekayaan tak ternilai, lautan memiliki energi yang tak terbatas. Di dalam laut, kita menemukan api di dalamnya.   "Demi laut dengan api di dalamnya." (QS Ath Thur ayat 6).  Para ahli tafsir susah payah menyingkap makna objek yang Allah sebutkan untuk bersumpah. Tak terkecuali QS at-Thur ayat 6.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement