Jumat 03 Mar 2017 17:30 WIB

Pernikahan Mualaf di Islandia

Muslim Islandia.
Foto: blogspot.com
Muslim Islandia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehadiran dua asosiasi Islam di Islandia membuat Muslimin Islandia dapat hidup nyaman dan tenteram. Keduanya merupakan payung dalam pengembangan Islam di negeri tersebut.

Perkembangan Islam terasa kian pesat sejak adanya pernikahan mualaf asli Islandia untuk kali pertama. Hjalti Bjorn Valthorsson dan Gunnhildur Aevarsdottir merupakan pasangan mualaf tersebut.

Pernikahan yang digelar pada 2009 lalu itu menjadi bukti mulai berakarnya Islam di kalangan warga asli Islandia. Warga asli Islandia memang mulai memperlihatkan ketertarikan pada Islam. Seperti dikatakan Tamimi, banyak pemuda yang tertarik menjadi Muslim.

“Dua atau tiga tahun yang lalu Anda bisa menghitungnya hanya dengan jari satu tangan, tapi sekarang (2009) ada antara 30 dan 40 di Asosiasi Muslim. Hal ini tampaknya akan menjadi pertanda baik bagi umat Islam, baik di sini maupun di tempat lain di Islandia,” ujar Tamimi.

Kehidupan Muslimin Islandia yang menarik ini pernah menjadi perhatian stasiun televisi Al-Jazeera dengan menayangkan sebuah dokumenter tentang kehidupan sehari-hari Muslimin Islandia. Tergambar di film dokumenter itu, betapa Muslimin Islandia amat taat beribadah. Mereka tetap giat berpuasa Ramadhan meski harus menahan lapar dan dahaga jauh lebih lama dibanding Muslimin di belahan dunia lain, apalagi Indonesia.

Al-Jazeera juga memperlihatkan kehati-hatian Muslimin Islandia dalam hal pangan halal. Mereka rupanya memiliki sistem penyembelihan hewan secara Islami. Hebatnya, daging sapi dan domba halal itu tak hanya untuk memasok kebutuhan Muslimin Islandia, namun  juga diekspor negara-negara lain, termasuk negara-negara Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement