Rabu 02 Nov 2016 21:00 WIB

Kanada Bukan Dunia Baru bagi Umat Islam

Rep: Rid/Sya/Berbagai Sumber/ Red: Agung Sasongko
Muslim Kanada
Muslim Kanada

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komunitas Muslim Kanada menjadi salah satu unsur kemajemukan warga negara Kanada. ''Kanada bukanlah dunia baru bagi umat Muslim karena kami sudah ada di sini sejak abad ke-19,'' kata Daood Hassan Hamdani, seorang tokoh Muslim Kanada.

Komunitas Muslim sendiri di negara itu sangatlah plural. Mereka berasal dari negara yang berbeda-beda, memiliki latar belakang budaya, ras, etnik, dan bahasa yang berbeda-beda pula.

Oleh karena itu, setiap Muslim Kanada memiliki identitas primordialnya sendiri. Namun, dalam perbedaan itu, agama Islam memainkan peran penting bagi kesatuan umatnya, yaitu menjadi perekat antarsesama Muslim.

Gelombang imigrasi ke Kanada tercatat mulai abad ke-19. Sulayman S Nyang, dalam bukunya Islam in the United States of Amerika, menyatakan, arus imigrasi dari negara-negara Asia, Afrika, dan Eropa Timur ke benua Amerika banyak dipicu oleh faktor keamanan dan ekonomi akibat peperangan yang sering terjadi.

Dari Jazirah Arab, gelombang imigrasi mengalir dari kawasan Syam, kini masuk wilayah Siria, Yordania, Lebanon, dan Palestina. Dari wilayah Eropa Timur, tercatat imigran dari Yugoslavia, Ukraina, dan Albania. Sedangkan, dari Benua Asia adalah Afghanistan, Iran, Palestina, dan India.

Daood Hassan Hamdani mengatakan, orang Muslim Kanada pertama adalah Agnes Love dan James love, pasangan muda dari Skotlandia. Mereka berada di kawasan itu kira-kira 13 tahun sebelum Bapak Konfederasi, George Brown, mendeklarasikan berdirinya Kanada.

Konfederasi Kanada baru terbentuk tepatnya satu tahun sebelum anak terakhir mereka, Alexander, lahir pada 1868. Pasangan Muslim lain adalah John and Martha Simon yang tercatat menempati kawasan Ontario pada tahun 1871 setelah bermigrasi dari Amerika Serikat. John berkebangsaan Inggris, sedangkan Martha orang Prancis.

Negara tujuan para imigran merupakan Land of Opportunities di mana mereka berobsesi dapat hidup lebih baik. Yaitu, lepas dari tekanan sistem politik yang ofensif, ancaman kemiskinan, dan keterbekangan pendidikan.

Setelah Perang Dunia (PD) II, imigran Muslim Kanada berasal dari kelompok masyarakat yang berpendidikan dan terampil dalam berbagai bidang. Syed B Soharwardy dalam artikelnya "Muslim Migrants in Canada-Victims of Undeclared Racism and Discrimination", mengungkapkan, para imigran Muslim terdiri atas para profesional di bidang kedokteran, biologi, komputer, arsitektur, dan lain-lain.

Satu abad lebih, komunitas Muslim hidup di Kanada dengan tingkat populasi yang tergolong cepat. Berdasarkan sensus Pemerintah Kanada, jumlah orang Muslim sebanyak 33 ribu (1971), 98 ribu (1981), 253 ribu (1991), 579.647 (2001), dan 783.700 (2006). Angka ini setara dengan 2,5 persen total penduduk Kanada. Jumlahnya diperkirakan akan mencapai satu juta jiwa pada tahun 2010 mendatang. Dengan jumlah penduduk yang terus meningkat, Daood Hassan memperkirakan Islam akan menjadi agama terpenting kedua di Kanada setelah Kristen.

Mengenai kawasan yang didiami oleh umat Islam sekarang, terdapat 10 kota dari 25 kota metropolitan di Kanada yang berpenduduk Muslim cukup besar. Ke-10 kota tersebut adalah Ottawa, Montreal, Vancouver, Halifax, Windsor, Winnipeg, Calgary, Edmonton, Toronto, dan Ontario.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement