REPUBLIKA.CO.ID, Jawaban atas pertanyaan ini, bisa dengan mudah dilacak di berbagai referensi primer. Baik teks-teks Alquran dan hadis atau karya-karya ulama.
Sejatinya setiap manusia itu ditempeli setan dari bangsa jin. Setan inilah yang menurut Badruddin bin Abdullah as-Syibli dalam kitabnya Gharaib wa ‘Ajaib al-Jin membisikkan hawa jahat dan kemaksiatan kepada yang bersangkutan dan kerap disebut dengan qarin.
Ibnu Katsir menjelaskan, maksud kata qarin dalam surah Qaaf ayat 27 adalah setan yang didelegasikan untuk menggangunya. Pendapat ini juga diutarakan Ibnu Abbas, Mujahid, dan Qatadah.
Keberadaan qarin yang mengganggu manusia tersebut dengan pengecualian Rasulullah SAW. Tak ada satupun setan yang mampu mengganggu Rasul. Bahkan, dalam banyak riwayat disebutkan qarin yang mengikuti Rasul tersebut memeluk Islam.
Riwayat Abdullah bin Mas’ud yang dinukilkan Imam Muslim menyatakan bahwa setiap orang mempunyai qarin dari bangsa jin. Sahabat menanyakan, "Termasuk engkau wahai Rasulullah? “
Rasul menjawab, "Iya hanya saja Allah SWT melindungiku kemudian dia berislam dan tidak memengaruhiku kecuali kebaikan.”
Riwayat lain dari Muslim juga menyebutkan qarin yang menempel ke manusia itu bukan saja dari bangsa jin tetapi juga ada yang berasal dari bangsa malaikat.
Imam Nawawi dalam Syarh Muslim membeberkan persoalan ini dalam bab khusus, yaitu bab "Godaan Setan dan Pengutusan Pasukan untuk Menggoda Manusia dan di Tiap Manusia Ada Qarin.”
Imam Nawawi pun menjelaskan, dalam hadis ini terdapat isyarat tegas agar kita, mewaspadai godaan-godaan jahat dari jin tersebut.