Rabu 05 Sep 2012 13:24 WIB

Orang yang Menyimpang dari Kebenaran (1)

Rep: Hannan Putra/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: hauzahmaya.ir
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Dalam Alquran Allah SWT berfirman, "Adapun al-qaasithun (orang-orang yang menyimpang dari kebenaran), maka mereka menjadi kayu bakar bagi neraka Jahanam. Dan bahwasanya jika mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang banyak).” (QS. Al-Jinn: 15-16).

Apakah sebenarnya yang dimaksudkan dengan “al-qaashithun” (orang-orang yang menyimpang dari kebenaran) dalam ayat tersebut?

Syekh Yusuf Qardhawi dalam fatwa kontemporernya menjelaskan tentang hal ini. Ayat yang tercantum dalam Surah Al-Jinn tersebut turun tatkala serombongan jin mendengar Alquran yang dibacakan Nabi SAW.

Setelah mendengarkan ayat-ayat tersebut, mereka kembali kepada kaumnya seraya berkata, “... sesungguhnya kami telah mendengarkan Alquran yang menakjubkan, (yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seorang pun dengan Tuhan kami.“ (QS. Al Jinn: 1-2).

Sebenarnya mereka tidak semuanya beriman, sebagaimana pengakuan mereka, "Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang taat dan ada pula al-qaasithun. Barangsiapa yang taat, maka mereka itu benar-benar telah memilih jalan yang lurus. Adapun al-qaasithun, maka mereka menjadi kayu bakar bagi neraka Jahanam.” (QS. Al-Jinn: 14-15).

Lafal al-qaasith sama artinya dengan al-ja'ir, azh-zhaalim, yaitu orangyang menyimpang, menyeleweng, atau aniaya. Ia menyimpang dan menyeleweng dari keadilan. Jadi, Al-qaasith merupakan kebalikan dari al-muqsith. Al-muqsith berarti al-adil, yaitu orang adil. Allah SWT mencintai al-muqsithin dan membenci al-qaasithin.

Lafal muqsith berasal dari fi’il madhi aqsatha, sedangkan kata qaasith berasal dari fi’il madhi qasatha. Tambahan hamzah pada permulaan lafal tersebut dapat menimbulkan perbedaan makna yang sangat jauh, bahkan kontradiktif. Kata aqsatha bermakna adala (adil), sedangkan qasatha bermakna zhalama (zalim).

sumber : Fatawa Al-Qardhawi
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement