Selasa 23 Jan 2018 04:35 WIB

Penyerang Masjid Finsbury London Rencanakan Pembunuhan

Pelaku mengemudikan sebuah van ke sekelompok Muslim yang berkumpul di dekat masjid.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Nidia Zuraya
Polisi memeriksa van putih yang menabrak pejalan kaki usai shalat di Masjid Finsbury Park, London, Inggris.
Foto: AP
Polisi memeriksa van putih yang menabrak pejalan kaki usai shalat di Masjid Finsbury Park, London, Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pria yang dituduh melakukan serangan teroris di London pada Juni lalu bermaksud membunuh sebanyak mungkin Muslim, dengan menabrak sekelompok jamaah dengan sebuah mobil van, kata Jaksa Agung di pengadilan pada Senin (22/1), pada hari pertama sidang terdakwa.

Darren Osbourne (48), membantah tuduhan tersebut, termasuk hasutan untuk membunuh dan melakukan aksi terorisme, atas serangan di luar Masjid Finsbury di utara London pada 17 Juni, selama bulan suci Ramadhan.

Seorang pengacara senior yang membacakan tuntutan, Jonathan Rees mengatakan kepada dewan juri di pengadilan Woolwich Crown, Osborne dengan sengaja mengemudikan sebuah van ke sekelompok Muslim yang berkumpul di dekat masjid.

"Bukti membuktikan bahwa terdakwa mencoba membunuh sebanyak mungkin kelompok tersebut. Dalam aksinya tersebut, ia membunuh satu orang, seorang pria berusia 51 tahun bernama Makram Ali, dan selain itu melukai banyak lainnya, beberapa di antaranya (mengalami luka ) serius," kata Rees seperti yang dilansir di Anadolu Agency, Senin (22/1).

Pengadilan mendengar bahwa Osbourne menyewa sebuah van di Wales dan berkendara dari Cardiff ke London, sehari sebelum serangan dilancarkan. Sementara jaksa penuntut umum menyebutkan, Osbourne awalnya bermaksud untuk menyerang Al-Quds di Palestina, namun berubah pikiran dan memutuskan untuk menyerang masjid di Finsbury Park.

Osbourne juga menulis sebuah catatan yan ditemukan di dalam mobil van, yang digunakan dalam serangan tersebut, untuk mendiskusikan motivasinya melakukan serangan tersebut. Disebutkan dalam catatan tersebut, ada tulisan mengenai serangan teror yang terjadi di bulan-bulan sebelumnya, yaitu di London dan Manchester.

Selain mengejek Walikota London, Sadiq Khan dan pemimpin Partai Buruh, didalam catatan tersebut tertulis "ideologi Islam tidak termasuk di sini".

Mengenai pembunuhan Ali, Rees menyatakan, meski dalam keadaan yang tidak sehat, Ali masih hidup sebelum kejadian tersebut. Ia menambahkan, bukti menunjukkan bahwa kametian Ali disebabkan karena terdakwa mengendarai mobil van kearah korban saat korban terbaring di jalan raya.

"Mencoba membunuh seseorang hanya karena agama mereka adalah hal yang mengerikan," kata Ress.

Hal yang membuat tindakan tersebut sangat mengerikan, kata Ress, kelompok yang ditabrak oleh pelaku telah berkumpul di jalan untuk membantu Makram Ali sebelumnya, yang telah ambruk saat ia berjalan di Seven Sisters Road, beberapa menit sebelum terdakwa melakukan serangannya.

Sebelumnya, Darren Osbourne melakukan penyerangan pada 23 Juni 2017. Seorang pria tewas dalam penyerangan tersebut, dan 11 lainnya terluka.Jaksa mengatakan dari pemeriksaan terungkap Osborne termotivasi oleh pandangan politik yang ekstrem dan kebencian pribadi terhadap Muslim. Ia terpicu untuk bertindak untuk membunuh, melukai dan menakut-nakuti sebanyak mungkin orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement