Ahad 02 Aug 2015 09:24 WIB

Tuding Pemuda Muslim Berbuat Onar, Daily Mail Minta Maaf

Rep: C27/ Red: Ilham
Harian Daily Mail edisi 12 April 1954
Foto: Daily Mail
Harian Daily Mail edisi 12 April 1954

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Daily Mail meminta maaf pada umat Muslim setelah melayangkan artikel tuduhan penyerangan di London. Artikel ini memuat konten tidak berdasar sehingga memicu kemarahan umat Muslim.

Kekecewaan umat Muslim atas artikel DailyMail ini bermula saat situs online tersebut membuat berita pemuda Islam melakukan vandalisme pada tiga van Home Officer dan mencoret-coret satu mobil. Menurut International Business Times, pemuda itu melakukannya pada Kamis, 30 Juli, yang kemudian dikutip oleh Daily Mail.

Judul dari artikel tersebut adalah “Welcome to East London: Muslim gang slashes tyres of immigration-raid van before officers showered with eggs from high-rise.” Dengan menggunakan kata Muslim untuk sebuah tuduhan yang tidak berdasar membuat pembaca melayangkan keluhan.

Menurut Miqdaad Versi, seorang konsultan manajemen, Daily Mail mengaku tidak memiliki bukti langsung perihal tuduhan mereka terhadap pemuda muslim atas kejadian vandalisme tersebut.

Atas tanggapan tersebut, managing editor DailyMail, John Wellington menulis surat  bahwa berita tersebut dinyatakan tidak akurat atau menyesatkan. Ia telah berbicara langsung pada wartawan yang membuat berita tersebut dan menjelaskan permasalahan-permasalahan yang ditimbulkan.

"Kami memohon maaf lagi untuk setiap kesalahan yang terjadi," ujar Wellington, dilansir Onislam.net.

Versi menerima surat permohonan maaf tersebut pada hari Kamis dan menanggapi niatan baik dari Daily Mail untuk meminta maaf atas tuduhan yang diberikan kepada umat Muslim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement