Rabu 05 Nov 2025 06:56 WIB

Ketua MUI Sebut Sukarno, Soeharto, Habibi Hingga Gus Dur Layak Jadi Pahlawan

Asrorun menegaskan, setiap zaman ada tokoh pahlawan.

Rep: Muhyiddin/ Red: A.Syalaby Ichsan
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa, KH Asrorun Niam Sholeh setelah menyampaikan Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina di Kantor MUI, Jumat (10/11/2023).
Foto: Republika/Fuji E Permana
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa, KH Asrorun Niam Sholeh setelah menyampaikan Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina di Kantor MUI, Jumat (10/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa, Prof Asrorun Niam Sholeh menyerukan pentingnya semangat persatuan nasional dan penghargaan terhadap jasa para pemimpin bangsa. Ia menilai sudah saatnya Indonesia meneladani sikap kenegarawanan dengan menghormati para tokoh yang telah berkontribusi besar bagi kemajuan negeri.

“Setiap zaman ada tokoh pahlawannya. Kita harus menghargai perjuangan para tokoh pemimpin bangsa, termasuk para mantan Presiden yang telah memimpin Indonesia. Mereka adalah pahlawan bagi bangsa Indonesia. Pak Karno, Pak Harto, Pak Habibi, dan Gus Dur, adalah para pemimpin bangsa yang layak menjadi pahlawan,” ujar Prof Niam usai konferensi pers tentang persiapan Munas MUI di Kantor MUI, Jakarta, Selasa (4/11/2025).

Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Baca Juga

Pernyataan itu disampaikan Niam menanggapi langkah Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang mengusulkan 40 nama tokoh nasional untuk dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. Ia menilai inisiatif tersebut sebagai langkah positif dan mencerminkan semangat kebersamaan dalam membangun bangsa.

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawannya. Dan usulan pahlawan dari para tokoh berbagai latar belakang itu menunjukkan kenegarawanan Presiden Prabowo untuk merangkul dan membangun harmoni serta kebersamaan," ucap mantan aktivis mahasiswa 98 ini. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement