REPUBLIKA.CO.ID,TAIF -- Rasulullah SAW bercerita tentang Uwais Al-Qarni, padahal beliau belum pernah bertemu dengannya. Nabi bersabda;
"Sesungguhnya dia (Uwais Al-Qarni) berasal dari negeri Yaman, dari kampung Qarn, suku Murad. Ayahnya meninggal dunia dan dia hidup bersama ibunya. Dia anak yang berbakti kepada orang tua. Suatu hari dia terserang penyakit kusta. Dia berdoa memohon kepada Allah dan Allah menyembuhkannya. Penyakit itu berbekas. Di kulit kedua lengannya ada bekas sakitnya seperti tempelan uang dirham. Dia adalah pemimpin para pengikutku."
Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Kemudian, Nabi Muhammad SAW berkata kepada Umar bin Khattab, "Jika engkau sempat bertemu dengannya dan minta didoakan ampunan, maka lakukanlah."
Ketika Umar bin Khattab diangkat menjadi khalifah, dia bertanya-tanya kepada jamaah haji siapa yang mengenal Uwais Al-Qarni.
Umar : "Adakah di antara kalian Uwais Al Qarni?"
Jamaah Haji: "Tidak."
Umar : "Bagaimana bisa kalian meninggalkanya?"
Mereka (jamaah haji) menjawab tanpa mengetahui siapa sebenarnya Uwais Al-Qarni.
Jamaah Haji: "Kami meninggalkannya karena dia tidak punya harta, pakaiannya usang."
Umar : "Celakalah kalian! Sesungguhnya Nabi telah menceritakan tentang dia. Kemudian beliau bersabda kepada saya, "Jika engkau sempat bertemu dengannya dan minta didoakan ampunan, maka lakukanlah."
Setiap musim haji tiba, Umar terus mencari dan menunggu Uwais Al Qarni. Sampai suatu hari, tanpa sengaja Umar bertemu dengan seorang haji dari Yaman. Umar ingin mencari kepastian apakah yang ditemuinya itu adalah Uwais Al-Qarni.
Umar : "Siapa namamu?"
Uwais : "Uwais."
Umar : "Berasal dari mana?"
Uwais : "Dari Qarn."
Umar : "Dari kabilah apa?"
Uwais : "Kabilah Murad."
Umar : "Bagaimana kabar ayahmu?"
Uwais : "Saya hidup bersama ibu, sedangkan ayah saya sudah lama meninggal."
Umar : "Bagaimana keadaan bersama ibumu?"
Uwais : "Saya harap semoga saya menjadi anak yang berbakti."
Umar : "Apakah engkau pernah sakit?"
Uwais : "Ya. Saya sakit kusta, lalu berdoa kepada Allah agar menyembuhkan penyakit saya, dan saya sembuh."
Umar : "Apakah ada suatu bekas sakitmu dulu?"
Uwais : "Ya, ada bekasnya di lengan saya seperti uang dirham."
Uwais menunjukkan lengannya itu. Ketika Umar menyaksikan tanda itu, dia langsung memeluknya dan berkata.




