REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON— Situs web AS, Intercept, mengungkapkan dokumen internal yang menunjukkan bahwa Amazon menyediakan layanan komputasi awan kepada sejumlah perusahaan senjata Israel dan badan-badan pemerintah, yang senjatanya digunakan untuk menghancurkan Gaza dan melakukan kejahatan selama perang Israel di Jalur Gaza.
Situs web tersebut menjelaskan dalam sebuah laporan panjang bahwa dokumen-dokumen ini menunjukkan bahwa hubungan antara perusahaan dan Israel melampaui batas-batas pasokan teknis normal.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Termasuk upaya terkoordinasi untuk memengaruhi regulator Israel agar mengizinkan Amazon menangani materi dan informasi "rahasia" milik militer dan intelijen.
Dokumen-dokumen tersebut menunjukkan bahwa Amazon secara diam-diam melobi pihak berwenang Israel untuk membujuk mereka agar mengizinkannya memproses data rahasia milik Kementerian Pertahanan dan badan intelijen.
Meskipun pihak militer enggan untuk mentransfer data sensitifnya ke server perusahaan, Amazon berusaha membujuk regulator pemerintah untuk mengubah kebijakan ini.
Sebuah dokumen menunjukkan bahwa perusahaan ini telah mulai bekerja sama dengan sebuah organisasi pemerintah besar yang tidak disebutkan namanya untuk memindahkan beberapa materi rahasia ke layanan cloud-nya.
Berbagai macam layanan
Dokumen keuangan tersebut, seperti yang dilaporkan oleh Intercept, mengungkapkan bahwa Kementerian Pertahanan Israel dan perusahaan-perusahaan senjata milik negara.
Layanan tersebut seperti Rafael dan Israel Aerospace Industries Corporation, menggunakan berbagai macam layanan Amazon, termasuk alat penyimpanan, jaringan, dan keamanan, serta Amazon Rekognition, sebuah layanan pengenalan wajah yang digunakan oleh militer Israel sebagai bagian dari proyek intelijen sumber terbuka OSINT dari Komando Pusat Israel.




