REPUBLIKA.CO.ID, Selama bertahun-tahun, warga Kampung Polo’a, Karunrung, dan Tegolakbuah di Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) harus berjuang keras untuk bisa beribadah secara berjamaah.
Setiap waktu sholat, mereka menaiki perahu menyusuri sungai atau berjalan kaki sejauh dua kilometer menuju masjid di Kampung Mattowanging. Perjalanan itu bukan tanpa risiko. Ketika hujan turun, air sungai meluap menjadikan jalanan tambak licin yang menyulitkan langkah mereka.
Kendati harus menempuh perjalanan yang melelahkan, semangat mereka untuk beribadah tak pernah surut. Untuk menjaga kebersihan saat sholat, warga membawa pakaian ganti yang dibungkus rapi dalam plastik.
Setiap kali menuju masjid di Kampung Mattowanging, pakaian yang dikenakan kerap basah dan kotor akibat medan yang sulit dilalui. Anak-anak, orang tua, dan lansia tetap saja melangkah demi bisa berjamaah di satu-satunya masjid terdekat dari kampung mereka. Harapan akan masjid di kampung sendiri menjadi doa yang tak henti mereka panjatkan dalam setiap sujud panjang.
Kini, harapan itu terjawab dengan berdirinya Masjid Baitus Salam Indonesia di Kampung Polo’a, Desa Bonto Manai, Kecamatan Labakkang. Masjid ini hadir berkat sinergi antara BSI Maslahat dan Yayasan Masjid Nusantara, berdasarkan keterangan tertulis kepada Republika, Jumat (24/10/2025).




