REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Nasaruddin Umar meminta kepada penyuluh lintas agama menjadi duta perdamaian dan motor penggerak kerukunan bangsa.
"Saya ingin penyuluh agama di seluruh Indonesia menjadi duta perdamaian. Kalau penyuluh bisa rukun, masyarakat pasti akan rukun,” katanya Menang dalam keterangan yang diterima di, Provinsi Lampung, Sabtu.
Ia mengingatkan bahwa tugas penyuluh tidak hanya membimbing umat dalam agama masing-masing, tetapi juga merajut persaudaraan lintas iman yang menekankan terhadap pentingnya menjaga Trilogi kerukunan yakni kerukunan internal umat beragama, kerukunan antarumat beragama, dan kerukunan antara umat beragama dengan pemerintah.
“Jika ketiganya berjalan baik, maka suasana kehidupan berbangsa akan tenteram, aman, dan produktif,” kata dia.
Nasaruddin menilai Provinsi Lampung merupakan salah satu daerah yang memiliki keragaman budaya dan agama, tetapi dapat merawat toleransi antarumat beragama.
“Lampung harus kita jadikan contoh bagi daerah lain. Keberagaman di sini jangan hanya dipandang sebagai perbedaan, tetapi harus disyukuri dan dirayakan sebagai anugerah Tuhan. Inilah wajah sejati Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Lampung Erwinto menyampaikan kegiatan Perkemahan Penyuluh Agama Lintas Agama digelar dua hari dari Jumat (12/9) hingga sekarang.
"Tema yang kami angkat dalam kegiatan ini kerukunan, ekoteologi, dan ekonomi umat dan kegiatan ini diikuti oleh 1.050 penyuluh lintas agama se-Provinsi Lampung," kata dia.
Menurutnya, Lampung merupakan miniatur Indonesia yang kaya akan keberagaman dan budayanya sehingga hal ini harus terus dijaga bersama.
"Dalam kegiatan ini seluruh peserta tampil mengenakan baju adat Nusantara dari berbagai daerah dan juga pakaian identitas keagamaan. Penampilan tersebut menjadi simbol nyata bahwa kerukunan harus terus dirawat sekaligus dirayakan dalam bingkai persatuan bangsa," kata dia.