Kamis 11 Sep 2025 05:54 WIB

Keutamaan dan Manfaat Siwak

Bersiwak adalah salah satu sunah Nabi Muhammad SAW.

Siwak (ilustrasi)
Foto: Antara/Prasetyo Utomo
Siwak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siwak atau miswak adalah ranting atau batang pohon dari famili Salvadoraceae (Salvadora persica). Ini biasa digunakan untuk membersihkan gigi dari kotoran.

Dahan, ranting atau akar pohon Salvadora persica telah dikenal sejak ribuan tahun silam. Ia diyakini mampu menjaga kesehatan gigi serta jaringan penyangga gigi dan gusi.

Baca Juga

Siwak merupakan salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Syekh Abdullah Al Ju'aitsan dalam bukunya yang berjudul Meneladani Nabi SAW Sehari-hari menuliskan, siwak yang menggunakan tangkai pohon arak untuk membersihkan gigi akan mendatangkan ridha dari Allah SWT. Dalam salah satu riwayat, Rasulullah SAW bersabda:

السِّوَاكَ مَطْهَرَةٌ لِلْفَمِّ مَرْضَاةٌ لِلرَّبِّ

“Siwak membuat bersih mulut dan mendatangkan ridha Allah” (HR Ahmad)

Menurut Syekh Abdullah, di dalamnya terdapat hikmah yang besar. Yaitu, ketaatan terhadap perintah Nabi.

"Ia akan mendatangkan keridhaan Allah dan membersihkan mulut, hingga disunnahkan setiap waktu. Apa ruginya jika anda selalu menyikatnya pada gigi dan lisan anda hingga ia membersihkan mulut dan mendatangkan ridha Allah," kata tulis Syekh Abdullah.

Sejumlah penelitian kontemporer menjelaskan bahwa tanaman Salvadora persica dan ekstraknya memberikan manfaat pada jaringan mulut dan membantu menjaga kebersihan mulut yang baik.

Pada 2019, dosen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Dr Taufan Bramantoro drg MKes dan tim melakukan penelitian mengenai perilaku penggunaan siwak. Penelitiannya tersebut dituangkan dalam jurnal berjudul "Gambaran Perilaku Pengguna Siwak Berdasarkan Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior) di Negara dengan Populasi Muslim Terbesar."

Riset ini dilakukan dengan populasi berasal dari pengguna siwak di Pondok Pesantren As-Salafi Al-Fitrah Surabaya. Sampel yang digunakan berjumlah 109 siswa dengan menggunakan bentuk pertanyaan semi terbuka (semi open-ended) dan pertanyaan tertutup (close-ended).

"Hasilnya, pengguna aktif siwak memiliki frekuensi riwayat sakit gigi lebih kecil daripada pengguna siwak yang tidak aktif. Selain itu, pengguna aktif siwak juga memiliki peluang yang lebih besar melakukan pemeliharaan kesehatan gigi," kata Taufan di Surabaya, Jawa Timur, dikutip dari Pusat Data Republika.

Hasil penelitian ini kemudian dijadikan dasar untuk melakukan alternatif pendekatan di masyarakat agar bisa berperilaku sehat. Ternyata, kata dia, menjaga kesehatan gigi dan mulut juga bisa dilakukan melalui pendekatan religius. Di mana, penggunaan siwak diyakini sebagai salah satu sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement