Rabu 10 Sep 2025 13:28 WIB

Usai Dua Kali Diserang Drone, Konvoi Kemanusiaan Sumud Dijadwalkan Berlayar ke Gaza Hari Ini

Hampir semua kapal kemanusiaan telah tiba di Tunisia.

Kapal yang membawa relawan dan aktivis dari Global Sumud Flotilla tiba di Pelabuhan Sidi Bou Said, Tunisia, Ahad (6/9/2025). Kedatangan para aktivis dan relawan dari berbagai negara yang berangkat dari Spanyol disambut antusias oleh para delegasi dan warga Tunisia. Ketiga aktivis bersama ratusan relawan dari 44 negara tersebut akan melakukan pelayaran dari Tunisia menuju Gaza untuk membuka koridor kemanusiaan  untuk masyarakat Palestina di Gaza.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Kapal yang membawa relawan dan aktivis dari Global Sumud Flotilla tiba di Pelabuhan Sidi Bou Said, Tunisia, Ahad (6/9/2025). Kedatangan para aktivis dan relawan dari berbagai negara yang berangkat dari Spanyol disambut antusias oleh para delegasi dan warga Tunisia. Ketiga aktivis bersama ratusan relawan dari 44 negara tersebut akan melakukan pelayaran dari Tunisia menuju Gaza untuk membuka koridor kemanusiaan untuk masyarakat Palestina di Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS — Delegasi Tunisia untuk armada kemanusiaan Global Sumud Flotilla (GSF) telah mengumumkan, kapal-kapal akan berangkat ke Jaur Gaza dari Pelabuhan Sidi Bou Said di Tunisia pada Rabu (10/9/2025).

Dalam sebuah unggahan di media sosial, delegasi tersebut mengatakan keberangkatan dijadwalkan pukul 16.00 waktu setempat. Mereka mengajak masyarakat untuk bergabung dalam acara keberangkatan tersebut guna menunjukkan dukungan teguh kepada Gaza yang terkepung.

Baca Juga

Hampir semua kapal yang berpartisipasi dalam armada tersebut kini telah tiba di Tunisia dan berlabuh di lepas pantai, termasuk di pelabuhan Sidi Bou Said, lapor Al Jazeera. Tujuan konvoi kemanusiaan tersebut adalah berlayar bersama menuju Gaza pada hari ini. 

Saif Abukeshek, seorang aktivis Palestina dan anggota komite pengarah GSF, mengatakan armada tersebut masih berlayar meskipun ada dua serangan pesawat tak berawak terpisah terhadap kapal-kapal mereka. "Pemerintah genosida ini telah membombardir warga Palestina selama 78 tahun. Mereka telah melakukan genosida selama 22 bulan, dan warga Palestina masih mampu bangun setiap hari mencari hari yang lebih baik," ujar Abukeshek kepada Al Jazeera.

"Jika kita terinspirasi oleh ketangguhan orang-orang seperti itu, bagaimana mungkin kita menyerah hanya karena dua insiden yang telah kita hadapi?" ujarnya. "Kami bertekad untuk melanjutkan mobilisasi kami."

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement