Rabu 10 Sep 2025 05:40 WIB

Sebut Serangan Israel ke Doha Tindakan Kriminal, Ini Janji Pangeran MBS untuk Qatar

Serangan Israel membidik petinggi dan tim negosiator Hamas.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: A.Syalaby Ichsan
Bangunan rusak akibat serangan Israel di Doha, Qatar, 9 September 2025.
Foto: REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Bangunan rusak akibat serangan Israel di Doha, Qatar, 9 September 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH — Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), mengutuk serangan Israel di Ibu Kota Qatar, Doha, Selasa (9/9/2025). Dia menilai, serangan tersebut merupakan tindakan kriminal dan pelanggaran berat terhadap hukum internasional. 

Serangan Israel di Doha membidik petinggi dan tim negosiator Hamas. Setelah peristiwa tersebut, Pangeran MBS segera menghubungi Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani. 

Baca Juga

"Yang Mulia Putra Mahkota menegaskan solidaritas penuh Kerajaan (Saudi) dengan Qatar dan kecamannya atas serangan terang-terangan Israel terhadap Negara Qatar, yang merupakan tindakan kriminal dan pelanggaran berat terhadap hukum dan norma internasional," kata kantor berita resmi Saudi, Saudi Press Agency (SPA), dalam laporannya. 

SPA menambahkan, Pangeran MBS menekankan kepada Emir Qatar bahwa Saudi akan mengerahkan seluruh kemampuan untuk mendukung Qatar dan menjaga kedaulatannya. 

Pada Selasa sore, Israel menyerang sebuah bangunan yang berada kawasan Katara, Doha. Bangunan tersebut dihuni oleh sejumlah anggota senior Biro Politik Hamas. Mereka berada di sana untuk melakukan perundingan tentang proposal gencatan senjata Jalur Gaza. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement