Senin 08 Sep 2025 09:54 WIB

Kabel Microsoft di Laut Merah Dipotong, Layanan Azure yang Bantu Militer Israel Terganggu

Raksasa perangkat lunak global itu menyatakan, layanan komputasi Azure terdampak.

Microsoft (Ilustrasi).
Foto: Flickr
Microsoft (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA — Raksasa teknologi informatika Microsoft mengungkapkan, gangguan internet dilaporkan terjadi di kawasan Timur Tengah dan Asia Selatan. Gangguan tersebut akibat pemutusan kabel bawah laut di Laut Merah, lapor Al Jazeera, Ahad (7/9/2025) waktu setempat.

Microsoft sebelumnya dikritik karena hubungannya dengan Israel di tengah berlanjutnya perang di Gaza. Meski demikian, pernyataan yang dikeluarkan pada Ahad  tersebut tidak memperinci lebih lanjut tentang penyebab pemutusan kabel bawah laut itu.

Baca Juga

Dalam pembaruan status yang dipublikasikan di situs resminya, Microsoft menyatakan, "Lalu lintas jaringan yang melintasi Timur Tengah mungkin mengalami peningkatan latensi karena pemutusan serat optik bawah laut di Laut Merah."

Raksasa perangkat lunak global itu mengatakan layanan komputasi cloud, Azure, miliknya, yang terbesar kedua di dunia setelah Amazon, terdampak oleh pemutusan tersebut. Meski demikian, Microsoft menyatakan, lalu lintas jaringan secara umum tidak terdampak.

"Lalu lintas jaringan yang tidak melintasi Timur Tengah tidak terdampak. Kami akan terus memberikan informasi terbaru setiap hari, atau lebih cepat jika kondisi berubah," tulis Microsoft.

Microsoft mengatakan gangguan dimulai pukul 05:45 GMT pada 6 September. Pengawas konektivitas internet NetBlocks melaporkan konektivitas internet yang "terdegradasi" di beberapa negara, termasuk Arab Saudi, Pakistan, Uni Emirat Arab, dan India, yang mengakibatkan lambatnya koneksi internet dan akses yang terputus-putus.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement