Kamis 04 Sep 2025 09:14 WIB

Di Balik Bocornya Dokumen Ungkap Kegagalan Kereta Gideon Israel di Gaza: Hamas tak Terkalahkan?

Israel terus lakukan serangan intensif di Jalur Gaza.

Tentara Israel di dekat kendaraan pengangkut personel lapis baja mereka kembali dari Jalur Gaza menuju Israel, Selasa, 29 Juli 2025.
Foto: AP Photo/Ariel Schalit
Tentara Israel di dekat kendaraan pengangkut personel lapis baja mereka kembali dari Jalur Gaza menuju Israel, Selasa, 29 Juli 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV— Dalam beberapa hari terakhir, sebuah dokumen internal tentara pendudukan Israel, yang dibocorkan media Israel, telah beredar.

Dokumen mengungkapkan pengakuan kegagalan total operasi Kereta Gideon. Operasi tersebut tidak mencapai tujuannya sejauh ini, baik dalam hal mengembalikan para sandera maupun mengalahkan Hamas. Dokumen ditandatangani oleh Kepala Korps Pelatihan Angkatan Darat, Brigadir Jenderal Gary Hazot.

Baca Juga

Kegagalan Kereta Gideon tidak mengejutkan. Siapa pun yang mengikuti perkembangan di Gaza tahu bahwa tujuan yang dinyatakan IDF untuk operasi tersebut belum tercapai.

Video yang dirilis Brigade Qassam yang menunjukkan para pejuangnya meletakkan bahan peledak di dalam kabin tank-tank IDF mengkonfirmasi kegagalan sedangkan dokumen ini membuktikan pengakuan resmi atas kegagalan tersebut.

Cara dokumen ini dipublikasikan juga memiliki arti penting. Ada niat untuk membocorkannya kepada media, yang mengindikasikan bahwa pihak-pihak dalam tentara pendudukan Israelyang mungkin terkait dengan Kepala Staf Eyal Zamir— masih berharap untuk menemukan faktor-faktor baru, mungkin dengan menghasut masyarakat atau para elite untuk menekan Netanyahu agar tidak mengulangi operasi yang gagal.

Meskipun tentara Israel berjanji membuka penyelidikan atas kebocoran tersebut. Mereka menyatakan isi dokumen tersebut dipublikasikan tanpa otorisasi dan persetujuan dari pihak yang berwenang.

Mereka menekankan tentara telah mencapai tujuan-tujuan tertentu dalam kerangka operasi tersebut dan meraih banyak pencapaian. Hal ini muncul dalam konteks narasi resmi, sementara kebocoran tersebut sejalan dengan posisi sebenarnya dari Zamir sendiri, yang secara terbuka menyatakan bahwa ada kesepakatan di atas meja dan harus ditindaklanjuti.

BACA JUGA: BREAKING NEWS: Abu Ubaidah Juru Bicara Qassam Dilaporkan Syahid dalam Serangan Bom Israel 

Zamir menolak dimulainya tahap kedua Gerbong Gideon dan berselisih dengan Benjamin Netanyahu, dan perselisihan tersebut meningkat ke titik di mana beberapa analis memperkirakan Zamir akan mengundurkan diri.

Namun, bocornya dokumen ini dan dokumen-dokumen lainnya, serta lambatnya pergerakan di lapangan, menunjukkan Zamir mencoba mengadopsi metode lain untuk menolak apa yang diinginkan Netanyahu demi mencegah tentaranya terkuras habis dalam sebuah pertempuran yang menurutnya tidak ada gunanya, atau paling tidak menjauhkan diri dari tanggung jawab jika kegagalan itu terulang lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement