Senin 01 Sep 2025 07:01 WIB

MUI DKI Jakarta Serukan Kedamaian, Ingatkan Aparat dan Masyarakat Jaga Persatuan

MUI DKI dorong semua pihak jaga kerukunan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Ketua MUI DKI Jakarta KH Muhammad Faiz
Foto: Tangkapan layar
Ketua MUI DKI Jakarta KH Muhammad Faiz

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan maklumat dan imbauan terkait meningkatnya eskalasi sosial di ibu kota dan beberapa daerah di Indonesia.

Ketua Umum MUI DKI Jakarta, KH Muhammad Faiz,menegaskan bahwa keselamatan jiwa, ketertiban sosial, dan persatuan bangsa merupakan kewajiban agama sekaligus amanah kebangsaan yang harus dijaga bersama.

Baca Juga

“Keselamatan jiwa manusia adalah prioritas utama dalam Islam. Allah SWTq menegaskan bahwa siapa yang menyelamatkan satu nyawa seakan-akan ia menyelamatkan seluruh manusia,” ujarnya mengutip Alquran surat Al-Maidah ayat 32, Ahad (31/8/2025).

MUI DKI Jakarta mengimbau berbagai pihak agar mengedepankan sikap arif dan bijaksana. Aparatur pemerintah diminta membuka ruang dialog yang menenangkan, sementara elite DPR RI diingatkan agar lebih sensitif terhadap aspirasi masyarakat dan tidak memperkeruh keadaan dengan pernyataan yang provokatif.

“Dalam melaksanakan pengamanan demonstrasi, aparat harus menjunjung profesionalitas, proporsionalitas, dan kemanusiaan. Hindari tindakan berlebihan yang dapat menimbulkan korban jiwa maupun luka batin di tengah masyarakat,” ucap Kiai yang akrab dipanggil Gus Faiz ini.

MUI juga menyerukan kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terprovokasi ajakan destruktif. Penyampaian aspirasi menurutnya adalah hak konstitusional, namun harus dilakukan secara damai, tertib, dan sesuai hukum tanpa merusak fasilitas umum.

Selain itu, MUI mengingatkan seluruh ormas Islam di lingkungan DKI Jakarta untuk aktif membimbing umat agar menempuh jalan damai, sabar, dan penuh hikmah. Ormas Islam diharapkan ikut menenangkan suasana, serta mendukung terciptanya iklim kondusif demi persatuan bangsa.

“Kami memohon seluruh pihak menahan diri, mengedepankan dialog, dan musyawarah dalam menyelesaikan perbedaan. Mari kita jaga Jakarta sebagai rumah bersama agar tetap aman, damai, dan bermartabat,” kata Gus Faiz.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement