REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR — Anggota parlemen Malaysia berjanji memberikan dukungan diplomatik dan hukum bagi peserta misi berlayar ke Gaza. Dukungan tersebut diberikan meskipun Malaysia tidak ada hubungan diplomatik resmi dengan Israel, sehingga dapat mempersulit upaya penyelamatan jika peserta misi ditahan.
Sebanyak 30 anggota parlemen Malaysia telah mengonfirmasi partisipasinya dalam aksi solidaritas Gaza yang direncanakan pada Ahad (24/8/2025), saat Pemerintah Malaysia bersiap mendukung misi flotilla internasional yang bertujuan untuk memecahkan blokade Israel terhadap wilayah Palestina.
Aksi solidaritas bertajuk “Perhimpunan Bersamamu Gaza dan 1000 Flotilla Nusantara Pecahkan Blokade” akan digelar di Dataran Merdeka, dengan undangan terbuka bagi semua anggota parlemen tanpa memandang afiliasi partai, dikutip dari laman The Rakyat Post, Jumat (22/8/2025).
Ketua Klub Anggota Parlemen Pemerintah, Datuk Mohd Shahar Abdullah, yang juga merupakan anggota parlemen Paya Besar mengatakan lebih banyak anggota parlemen telah menyatakan minat untuk bergabung dalam acara tersebut. Sejauh ini, ada 30 anggota parlemen telah mengoonfirmasi partisipasinya, tetapi lebih banyak lagi yang menyatakan minat.
Anggota parlemen tersebut menyatakan dukungan untuk misi "1000 Flotilla Break the Siege," inisiatif kemanusiaan yang didukung oleh Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim. Misi ini bertujuan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dan menantang blokade Israel terhadap wilayah tersebut.
The Global Sumud Flotilla is preparing for the biggest mission yet to break the siege of Gaza.
Follow Press TV on Telegram: https://t.co/LWoNSpkc2J pic.twitter.com/SRxDcAIaAm
— Press TV (@PressTV) August 16, 2025