REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL — Jalur Gaza akan dikelola oleh 15 teknokrat atau profesional Palestina di bawah pengawasan Otoritas Palestina (PA) jika gencatan senjata tercapai, kata Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty.
Pemerintahan di Gaza akan dijalankan oleh 15 teknokrat Palestina di bawah pengawasan PA untuk periode sementara enam bulan. "Dengan penekanan pada kesatuan administratif antara Gaza dan Tepi Barat,"kata Badr Abdelatty dalam konferensi pers di Kairo, seperti dikutip oleh surat kabar milik negara Al-Ahram pada Rabu (13/8/2025).
Kendati demikian, diplomat senior tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut. Delegasi Hamas tiba di Kairo pada Selasa (13/8) untuk melakukan perundingan dengan pejabat Mesir mengenai proposal gencatan senjata di Gaza selama 60 hari. Diskusi ini berlangsung saat Israel melanjutkan strategi pendudukan kembali secara bertahap yang telah disetujui oleh Kabinet Keamanannya pada pekan lalu.
“Tujuan utamanya adalah kembali ke proposal awal, yaitu gencatan senjata selama 60 hari, disertai dengan pembebasan beberapa sandera dan tahanan Palestina, serta masuknya bantuan kemanusiaan dan medis ke Gaza tanpa hambatan atau syarat,” kata Abdelatty.
