Rabu 13 Aug 2025 21:02 WIB

Para Muslimah Ulama yang Jarang Diketahui

Inilah senarai nama perempuan ulama yang berperan penting dalam sejarah.

Ilustrasi Muslimah
Foto: Pixabay
Ilustrasi Muslimah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bukan hanya laki-laki, kaum perempuan pun turut berperan dalam memajukan peradaban Islam. Sayangnya, banyak sumbangsih Muslimah yang seolah-olah "terlewatkan" dari catatan buku-buku sejarah klasik.

Hal itulah yang kemudian menjadi sorotan para peneliti era kontemporer. Sebagai contoh, Mohammed Akram Nadwi.

Baca Juga

Ia telah melakukan proyek jangka panjang untuk menggali biografi ribuan perempuan yang berpartisipasi dalam tradisi hadis sepanjang sejarah Islam. Hasil kerja kerasnya itu mewujud buku yang berjudul Al-Muhaddithat: Cendekiawan Wanita Dalam Islam. Buku biografi itu terdiri atas 40 jilid dari para perempuan Muslim yang mempelajari dan mengajarkan hadis.

Berikut ini adalah profil beberapa Muslimah yang termaktub dalam karya biografis dari M Akram Nadwi.

Umm Waraqah binti Abdullah (wafat sekitar 640-an M)

Nama lengkapnya Umm Waraqah binti Abdullah binti Harits. Merujuk hadis riwayat Abu Dawud, keilmuannya membuat Rasulullah SAW merestui Umm Waraqah menjadi imam di rumah dan kampungnya di Madinah. Ummu Waraqah tidak hanya pandai membaca Alquran, melainkan juga memahami dan menghafalnya dengan baik.

Ia turut berjasa menghimpun dan menuliskan ayat-ayat Alquran pada tulang, kulit, pelepah kurma dan lain-lain. Setelah Rasulullah SAW wafat, dan Abu Bakar berencana menghimpun Alquran, Ummu Waraqah ditunjuk Khalifah untuk menjadi salah seorang rujukan penting bagi Zaid bin Tsabit sebagai pelaksana proyek.

Amrah binti Abdurrahman (wafat 717 M)

Di antara murid ummul mukmini, Aisyah, yang paling cemerlang dari kalangan tabiin adalah Amrah binti Abdurrahman. Merujuk Yahya bin Main dan Ali bin al-Madini, Amrah adalah ulama paling tepercaya pada masanya dan yang paling ahli terkait hadis-hadis yang diriwayatkan Aisyah.

Sejarah Islam juga mencatat peran penting Amrah dalam pencatatan hadis. Saat Khalifah Umar bin Abdul Aziz pertama-tama mememerintahkan pengumpulan hadis pada Gubernur Madinah Abu Bakar bin Muhammad bin Amru bin Hazm, ia diminta merujuk pada dua ulama penghafal hadis. Di antara dua ulama itu adalah Amrah binti Abdurrahman dan Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar as-Siddiq.

Selain Amrah, murid-murid Aisyah lainnya yang dinilai cerdas dan terpecaya periwayatan hadistnya adalah Hafsah bint Sirin dan Aisyah bint Thalhah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement