Selasa 12 Aug 2025 20:01 WIB

Distribusi Zakat Percepat Pengentasan Kemiskinan

Pemprov Banten optimalisasi zakat percepat pengentasan kemiskinan.

Gubernur Banten, Andra Soni
Foto: pemprov banten
Gubernur Banten, Andra Soni

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Gubernur Banten Andra Soni mendorong optimalisasi potensi zakat guna mempercepat pengentasan kemiskinan, sebab zakat mampu melampaui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) jika dikelola secara optimal.

Ia mengajak masyarakat yang mampu untuk konsisten mengeluarkan zakat, karena manfaatnya langsung dirasakan.

Baca Juga

“Potensi zakat di Provinsi Banten sangat besar. Saya meyakini potensi zakat ini melebihi APBD Provinsi Banten. Semakin banyak masyarakat yang membayar zakat, pengentasan kemiskinan akan semakin cepat,” ujar Andra Soni dalam keterangannya di Kota Serang, Banten, beberapa waktu lalu.

Andra Soni sempat mendatangi penerima zakat di Desa Kareo, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, Kamis (7/8).

Menurutnya, zakat tidak sekadar kewajiban agama, tetapi juga instrumen sosial yang efektif untuk mengangkat derajat hidup masyarakat, seperti perbaikan rumah tak layak huni.

“Rumah adalah kebutuhan dasar. Memiliki rumah layak tidak hanya berdampak pada kenyamanan, tetapi juga kesehatan, pendidikan anak-anak, dan produktivitas keluarga,” katanya.

Ia mendorong seluruh elemen masyarakat bersinergi dengan Baznas untuk menggali potensi zakat secara maksimal.

“Mari kita perkuat semangat gotong royong, kepedulian sosial, dan solidaritas untuk bersama-sama membangun Banten yang lebih maju dan sejahtera,” ujarnya.

Ketua Baznas Provinsi Banten Syibli Syarjaya memaparkan pada penyaluran kali ini disalurkan bantuan senilai total Rp907,1 juta di Kabupaten Serang.

Bantuan tersebut meliputi 18 rumah layak huni senilai Rp397,5 juta, beasiswa pendidikan untuk 74 penerima senilai Rp139 juta, bantuan masjid, lembaga pendidikan keagamaan, dan sanitasi air Rp212 juta untuk 24 lembaga, bantuan ekonomi Rp119 juta untuk tujuh pelaku usaha, bantuan kesehatan Rp10 juta untuk 10 penerima, serta bantuan lansia, guru ngaji, santunan zakat fitrah, marbot, dan guru madrasah Rp133,6 juta untuk 421 penerima.

Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah menilai pendistribusian zakat tidak hanya menyentuh aspek fisik seperti rumah layak huni dan tempat ibadah, tetapi juga mendukung pendidikan dan penguatan lembaga keagamaan.

“Saya yakin ini akan memberi manfaat besar, terutama bagi para penerima. Saya mengimbau warga jangan lupa berzakat, hanya 2,5 persen dari harta yang kita punya,” ujarnya.

Salah satu penerima bantuan rumah layak huni, Nur Hadiyah (33), mengaku sangat terbantu. Rumahnya sebelumnya berdinding bilik bambu dengan lantai tanah dan atap nyaris roboh. “Senang lah, pastinya senang banget. Bantuan ini sangat bermanfaat,” katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement