Kamis 07 Aug 2025 09:02 WIB

Kementrans Ajak UIII Libatkan Peneliti Internasional di Kawasan Transmigrasi

Riset dan pendampingan UIII bermanfaat untuk pengembangan kawasan transmigrasi.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Erdy Nasrul
Menteri Transmigrasi M Iftitah Sulaiman Suryanagara.
Foto: Rizky Suryarandika/Republika
Menteri Transmigrasi M Iftitah Sulaiman Suryanagara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Transmigrasi (Kementrans) menjalin kerja sama dengan mengajak insan civitas akademika Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) untuk berkolaborasi menjadi bagian dari transformasi transmigrasi.

Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara mengatakan sedang menyiapkan 2.000 Tim Ekspedisi Patriot (TEP) dan sejumlah peneliti dalam negeri serta peneliti internasional untuk diterjunkan ke kawasan transmigrasi yang sudah ada.

Baca Juga

"Kami ingin industrialisasi dengan transmigran kita. Kami ingin pembangunan ekonomi kawasan ini berdasarkan potensi yang ada di daerah tersebut," kata Ifititah dalam keterangannya pada Rabu (6/8).

Iftitah menjelaskan paradigma baru transmigrasi yang tidak lagi memindahkan penduduk melainkan membangun pertumbuhan ekonomi baru di kawasan transmigran.

"Oleh karena itu tentulah kita melakukan hal tersebut berdasarkan sains dan riset. Pembangunan ekonomi juga membutuhkan hasil riset tentang potensi yang bisa dikembangkan di sana itu apa saja," kata Iftitah.

Demi mencapai tujuan tersebut Kementrans memiliki program unggulan Trans Patriot, salah satunya menerjunkan para mahasiswa, peneliti dalam negeri dan peneliti internasional ke daerah transmigrasi untuk melihat potensi yang bisa dikembangkan.

"Dalam jangka waktu terdekat kami butuh peneliti dari luar. Saya punya keyakinan UIII ini untuk memperkaya perspektifnya. Kami juga membutuhkan peneliti dari asing untuk bisa memberikan masukan dari perspektif lain supaya kita tidak seperti kacamata kuda," tutur Iftitah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement