Sabtu 26 Jul 2025 09:18 WIB

Pendapat Ulama tentang Dilipatgandakannya Dosa untuk Perbuatan Buruk di Makkah

Para ulama menunjukkan dalilnya tentang pandangan ini.

Pemandangan kota Makkah terlihat dari Jabal Nur, Makkah, Senin (24/6/2024) menjelang Subuh. Jabal Nur menjadi tempat diturunkannya ayat pertama dalam Alquran. Ada lima ayat yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril. Lima ayat dalam surat Al Alaq itu turun di Gua Hira, yang terletak di puncak Jabal Nur.
Foto: Republika/Muhyiddin
Pemandangan kota Makkah terlihat dari Jabal Nur, Makkah, Senin (24/6/2024) menjelang Subuh. Jabal Nur menjadi tempat diturunkannya ayat pertama dalam Alquran. Ada lima ayat yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril. Lima ayat dalam surat Al Alaq itu turun di Gua Hira, yang terletak di puncak Jabal Nur.

REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH -- Sebagian ulama di antaranya Imam mujahid, Ibnu Abbas, Ahmad bin Hanbal, dan Ibnu Mas'ud berpendapat, beban siksa semua bentuk keburukan di Makkah akan dilipatgandakan. Sebagaimana halnya dilipatgandakan segala bentuk kebaikan yang dikerjakan di tempat itu.

Abu Thalhah Muhammad Yunus Abdussttar dalam kitabnya "Kaifa Tastafidumi min al-Haramain asy-Syarifain Ayyuha az-Zair wa al-Muqim Ahwal an-Nabi fi al-Hajj" menuliskan, ketika ditanya tentang masalah pelipatgandaan siksa pembuatan buruk, Imam Ahmad bin Hanbal tidak menyetujuinya.

Baca Juga

"Dia berpendapat, pelipatgandaan siksa perbuatan buruk hanya jika perbuatan buruk itu dilakukan di Makkah dengan tujuan memuliakan kota suci. Tetapi ada juga sebagian ulama yang tidak setuju dengan adanya pelipatgandaan siksa," katanya.

Hal itu kata Imam Ahmad bin Hanbal mereka yang tak setuju itu berdasarkan pada firman Allah subhanahu wa taala dalam surat Al an'am ayat 160 yang artinya.

"Siapa saja yang melakukan kegiatan, siksanya hanya seukuran perbuatan jahat tersebut."

sumber : Dok Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement