Jumat 25 Jul 2025 12:54 WIB

Abbas dan Hamas Kompak Puji Langkah Macron Akui Kedaulatan Palestina

Pemimpin PNA ini ajak dunia internasional tekan Israel agar setop genosida.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Hasanul Rizqa
Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Majelis Umum PBB.
Foto: AP Photo/Frank Franklin II
Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Majelis Umum PBB.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pengumuman Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menegaskan, Paris akan mengakui kedaulatan Negara Palestina pada September mendatang disambut baik Mahmoud Abbas. Pemimpin Otoritas Nasional Palestina (PNA) ini menilai, langkah Macron dapat mendukung upaya perdamaian di Timur Tengah.

Dalam hal ini, PNA juga memandang, langkah Macron tersebut mencerminkan komitmen Prancis terhadap hukum internasional dan dukungannya terhadap hak rakyat Palestina dalam menentukan nasib sendiri serta pendirian Negara Palestina merdeka.

Baca Juga

Dalam pidatonya yang disiarkan Palestina TV, Abbas menegaskan, rakyat Palestina di Jalur Gaza kini mengalami bencana kemanusiaan terburuk dalam abad ini. Ia mengecam diamnya dunia internasional terhadap tindakan Israel yang telah memicu penderitaan massal di wilayah Palestina tersebut.

“Apa yang terjadi di Gaza, yakni pembantaian, wabah kelaparan, penghancuran, dan pengusiran paksa, adalah aib bagi komunitas internasional jika tidak bertindak segera untuk menghentikan genosida yang dilakukan Israel ini,” ujar Abbas, seperti dikutip dari laman TRT World, Jumat (25/7/2025).

Ia juga menolak segala upaya dari Israel dan negara-negara sekutunya untuk memaksa warga Palestina mengungsi dari Jalur Gaza. Demikian pula, Abbas mengecam rencana Tel Aviv yang hendak menganeksasi Tepi Barat seluruhnya.

Senada dengan PNA, Hamas menyambut baik janji yang disampaikan Macron. Kelompok pejuang yang aktif di Jalur Gaza itu juga mendesak semua negara khususnya di Eropa dan Amerika agar melakukan hal yang sama walau pasti akan ada penolakan dari Israel.

“Kami menganggap ini sebagai langkah positif ke arah yang benar untuk menegakkan keadilan bagi rakyat Palestina yang tertindas dan mendukung hak mereka yang sah dalam menentukan nasib sendiri,” kata juru bicara Hamas dalam sebuah pernyataan, dikutip TRT World, Jumat (25/7/2025).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement