REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV— Genosida Israel di Gaza telah membuat para tentara yang bertugas di tentara pendudukan takut untuk kembali ke rumah.
Hal ini karena takut akan tuntutan atas kejahatan perang yang dilakukan selama serangan yang telah menewaskan lebih dari 58 ribu orang Palestina, sebagian besar di antaranya adalah wanita dan anak-anak.
Mengutip Middleeastmonitor, Rabu (23/7/2025), di Kanada, di mana beberapa warganya bertugas di Pasukan Pertahanan Israel (IDF), semakin banyak tentara yang dilaporkan mempertimbangkan kembali untuk pulang ke rumah setelah mengetahui bahwa mereka mungkin sedang diselidiki.
Pada Juni, Royal Canadian Mounted Police (RCMP) mengonfirmasi bahwa mereka telah meluncurkan penyelidikan struktural terhadap kejahatan yang dilakukan selama serangan Gaza.
RCMP mengatakan, mereka bertindak di bawah Undang-Undang Kejahatan Terhadap Kemanusiaan dan Kejahatan Perang Kanada.
Undang-Undang ini memberikan kewenangan kepada pihak berwenang Kanada untuk mengumpulkan bukti dan pada akhirnya membuka kasus-kasus kriminal dalam kasus genosida, kejahatan perang, atau kejahatan terhadap kemanusiaan, bahkan ketika kejahatan ini terjadi di luar negeri.
Penyelidikan dimulai pada awal 2024 dan digambarkan sebagai proses pengumpulan intelijen, tetapi RCMP tidak mengesampingkan penuntutan di masa depan.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada 4 Juni, kepolisian menjelaskan jika pelaku kejahatan internasional inti(seperti genosida, kejahatan perang, atau kejahatan terhadap kemanusiaan) dengan keterkaitan yang sesuai dengan Kanada berhasil diidentifikasi, RCMP akan memulai penyelidikan kriminal yang terpisah.
BACA JUGA: Indonesia Kutuk Serangan Israel ke Gereja Keluarga Kudus di Gaza
Meskipun belum ada dakwaan yang dijatuhkan, penyelidikan ini telah menimbulkan kecemasan di kalangan warga negara Kanada yang bertugas di Gaza.
Beberapa orang dilaporkan telah membatalkan perjalanan atau mencari nasihat hukum. Beberapa takut akan ditahan di perbatasan, yang lainnya mengatakan bahwa mereka tidak menerima dukungan dari pejabat Israel atau layanan konsuler.
