REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL — Pemerintah Turki pada Ahad (20/7/2025) menolak upaya 'bermotif politik' untuk mengintervensi kebijakan soal Palestina. Turki mengatakan, beberapa tuduhan baru-baru ini tidak sesuai dengan kenyataan.
"Kami menolak upaya-upaya bermotif politik untuk mencemari dukungan kami terhadap rakyat Palestina dan menyesatkan opini publik," kata Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Turki dalam sebuah pernyataan.
"Turki mengejar kebijakan independen yang berakar pada hukum dan keadilan, dan dengan tegas mengutuk kejahatan genosida yang dilakukan Israel di Gaza. Fakta bahwa para politisi Israel berulang kali menargetkan negara kami hanya menegaskan kebenaran sikap kami," kata Kemenlu Turki, dikutip dari laman Yeni Safak, Senin (21/7).
Berlawanan dengan disinformasi yang disebarkan, Turki mengeklaim telah mengimplementasikan keputusan yang melampaui langkah-langkah dalam pernyataan bersama yang diadopsi Ahad lalu di Bogota, Kolombia, kata Kemenlu Turki.
Turki mengeklaim telah menghentikan semua perdagangan dengan Israel pada Mei 2024, tanpa ada ekspor atau impor yang terjadi sejak saat itu. Pada saat yang sama, langkah-langkah hati-hati diambil untuk memastikan bahwa rakyat Palestina tidak terpengaruh oleh keputusan ini, kementerian tersebut menekankan.
"Turki juga mengambil setiap langkah yang memungkinkan untuk memblokir penjualan militer ke Israel dan memainkan peran utama di platform internasional. Kami memelopori sebuah inisiatif di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dengan dukungan 52 negara, untuk menghentikan transfer senjata ke Israel," kata dia.