Rabu 25 Jun 2025 21:03 WIB

Kemenag Punya Mimpi Ada Bantuan Operasional Masjid

Selama ini, umat Islam membangun dan merawat masjid secara mandiri.

ILUSTRASI SUNSET, MENARA MASJID, ILALANG, SILUET
Foto: Republika/Yogi Ardhi Cahyadi
ILUSTRASI SUNSET, MENARA MASJID, ILALANG, SILUET

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Agama (Kemenag) mengemukakan adanya ide untuk mewujudkan Bantuan Operasional Masjid sebagaimana sekolah yang memiliki Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

"Kami mimpi, masjid juga punya Bantuan Operasional Masjid. Kalau BOS bisa satu juta per siswa, kenapa tidak kita ukur juga nilai satu jamaah masjid? Apalagi jamaah subuh," kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag Abu Rokhmad dalam peluncuran Program Ngaji Fasholatan dan 1.000 Masjid Inklusif di Jakarta, Selasa (25/6/2025).

Baca Juga

Abu Rokhmad menilai selama ini umat Islam membangun dan merawat masjid secara mandiri dengan semangat kedermawanan yang luar biasa. Meski demikian, untuk meningkatkan kualitas layanan, ungkap dia, negara perlu turun tangan secara sistemik.

"Masjid kita ini luar biasa. Dibangun gotong royong, tanpa negara. Tapi kalau kita ingin layanan terbaik, maka perlu ada dukungan strategis," ucap Abu Rokhmad.

Ia mendorong kehadiran negara yang lebih konkret dalam mendukung operasional masjid. Menurut dia, masjid memiliki peran sebagai media penting untuk menyampaikan agenda-agenda pembangunan.

Dari Mimbar Jumat, kata dia, pesan tentang toleransi, ketahanan keluarga, bahaya narkoba, hingga isu stunting bisa disampaikan tanpa biaya besar.

"Kami bisa dorong pesan-pesan negara lewat khutbah. Tapi kalau Jumatannya tidak sah karena khatibnya tidak memenuhi syarat, siapa yang rugi? Negara juga rugi," ucap Abu Rokhmad.

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement