REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Lembaga Peradilan Iran menyatakan, para jaksa setempat sedang mempersiapkan langkah-langkah hukum yang tegas terhadap siapapun individu yang diduga menjadi mata-mata musuh. Hukuman yang keras pun menanti warga yang menjadi tentara bayaran untuk Israel.
"Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah orang telah diidentifikasi terlibat dalam kegiatan mata-mata. Orang-orang ini akan dihukum atas perbuatan keji mereka dalam waktu sesingkat-singkatnya," ujar Juru Bicara Kehakiman Iran, Asghar Jahangir, seperti dikutip kantor berita semi-resmi, Mehr.
Sebelumnya, Pemerintah Iran mengonfirmasi penangkapan atas sejumlah orang yang diduga memiliki hubungan dengan badan intelijen Israel, Mossad. Salah satu dari mereka bahkan telah dieksekusi mati dengan cara digantung pada Senin (16/6/2025), usai dinyatakan bersalah. Si terhukum diketahui telah menyerahkan informasi rahasia dan sensitif kepada "musuh-musuh Iran." Demikian laporan Mizan Online.
Pada Ahad (15/6/2025), Pemerintah Republik Islam Iran menyatakan telah menangkap dua individu yang dicurigai sebagai anggota Mossad. Menurut laporan kantor berita semi-resmi Iran, Tasnim, kedua orang itu ditahan di Provinsi Alborz. Sebelum diringkus, mereka sedang mempersiapkan bahan peledak dan memasang sejumlah perangkat elektronik.
Selama puluhan tahun bersitegang dengan Israel, Iran telah menangkap banyak orang atas dugaan keterkaitan dengan Mossad. Tak sedikit pula di antaranya yang dihukum mati oleh Republik Islam ini.
Dari berbagai kasus, mayoritasnya dituduh telah melakukan penyadapan, sabotase, dan upaya pembunuhan. Semuanya dikaitkan dengan tujuan melemahkan program nuklir Iran.
View this post on Instagram