REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV— Sebuah laporan yang disiapkan oleh Yoav Zeitoun, seorang analis militer untuk surat kabar Israel Yediot Ahronot, memperingatkan Israel terseret ke dalam perang gesekan yang panjang akibat kepemilikan Iran atas rudal balistik jarak jauh.
Rudal tersebut mampu menimbulkan kehancuran yang besar di Israel, dan keekonomisan penggunaan rudal-rudal tersebut, terhadap kemungkinan berkurangnya amunisi dan rudal Israel akibat penggunaannya yang intensif.
"Israel masih mengandalkan bom penembus Amerika Serikat yang berat, seperti GB-28, yang mampu menghancurkan fasilitas nuklir Iran yang dibentengi, seperti fasilitas Fordow yang terletak di dalam gunung, atau melalui operasi udara yang melelahkan dari pesawat Israel, yang merupakan pilihan yang mahal dan berisiko," kata Zaytoun.
“Bom-bom ini hanya dimiliki oleh AS dan penggunaannya akan menjadi 'akhir' dari operasi militer terhadap program nuklir Iran," kata Zeitoun, dikutip dari Aljazeera, Ahad (15/6/2025).
"Jika Amerika Serikat tidak berpartisipasi dalam pengeboman tersebut, Israel akan dipaksa untuk melakukan serangan berulang kali, yang bergantung pada pengupasan lapisan pertahanan di sekitar fasilitas nuklir Iran, sebuah proses yang rumit dan panjang yang dapat berubah menjadi perang gesekan yang panjang, seperti yang dikhawatirkan oleh personel militer di Tel Aviv," katanya.
"Iran telah mendistribusikan fasilitas nuklir mereka ke beberapa area di dalam negara, termasuk ibukota Teheran, yang mempersulit tugas 'penghancuran total' program nuklir," kata Zaytoun dalam laporannya.
Pertahanan, rudal, dan pawai
Menurut analis Israel, pencapaian militer yang paling menonjol sejauh ini adalah pembongkaran dan netralisasi pertahanan udara Iran, yang memungkinkan pesawat Israel terbang jauh ke dalam negeri tanpa pencegatan.
Dia juga menekankan bahwa superioritas udara ini akan memungkinkan Israel untuk melakukan serangan di masa depan seperti yang terjadi di Beirut atau Damaskus, mengacu pada strategi pertempuran di antara peperangan".
هذا معهد وايزمان الأشد خطورة،
ليس مجرد مركز أبحاث، بل يعد أحد الأعمدة التكنولوجية والعلمية للأمن الإسرائيلي. الصواريخ الإيرانية التي طالته تشكل ضربة نوعية، نظرا لدوره في:
- تطوير تقنيات الذكاء الاصطناعي والمراقبة.
- إجراء أبحاث متقدمة في المجالين النووي والطبي العسكري
- دعم… pic.twitter.com/eTQ7lfslcH
— محمود العيلة (حساب جديد) (@mahmoudaleila) June 15, 2025