REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO -- Ribuan aktivis, pegiat hak asasi manusia (HAM) dan warga sipil dari seluruh dunia telah bergabung dalam Pawai Global untuk Gaza (Global March to Gaza) yang bertujuan mematahkan pengepungan Israel yang sedang berlangsung. Konvoi tersebut juga menuntut diakhirinya perang yang menghancurkan di daerah padat penduduk di Palestina.
Para penyelenggara mengatakan bahwa aksi ini bersifat non-politis dan muncul sebagai upaya terakhir untuk menanggapi bencana kemanusiaan yang semakin parah di Gaza, Palestina.
Meskipun para peserta tidak berencana untuk memasuki Jalur Gaza secara paksa, para aktivis mengatakan bahwa aksi ini diperlukan setelah pemerintah dan badan-badan internasional gagal menghentikan serangan Israel atau meringankan blokade.
Lebih dari 1.000 orang telah bergabung dalam aksi yang dipimpin oleh Tunisia. Jumlahnya diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan semakin banyaknya negara yang dilewati, dikutip dari laman The New Arab, Jumat (13/6/2025).

Para peserta akan berkumpul di Kairo pada Kamis (12/6/2025), kemudian melakukan perjalanan dengan bus ke Al-Arish pada Jumat (13/6/2025), di mana pawai sejauh 48 kilometer menuju Rafah akan dimulai.
Setelah mencapai Rafah, mereka berencana untuk melakukan aksi damai selama tiga hari sebelum kembali ke Kairo pada tanggal 19 Juni 2025.
Aksi ini juga terkait dengan Konvoi Sumud, yang diselenggarakan oleh Koordinasi Aksi Bersama untuk Palestina.