REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Penyelenggara (BP) Haji RI M Irfan Yusuf atau yang akrab disapa Gus Irfan mengungkapkan pertemuannya dengan Deputi Menteri Haji Arab Saudi. Dialognya dengan pejabat Kerajaan itu berlangsung di Jeddah, baru-baru ini.
Menurut Gus Irfan, Pemerintah Arab Saudi menyoroti kualitas penyelenggaraan haji RI, khususnya dalam hal transparansi data kesehatan jamaah haji asal Indonesia. Kementerian Haji Saudi juga mempersoalkan jumlah jamaah wafat yang diduga lantaran mereka tidak dalam kondisi sehat saat berangkat dari Tanah Air.
“Ada yang meninggal, bahkan saat masih di pesawat. Why do you bring people to death here?” kata Gus Irfan, menirukan ucapan seorang perwakilan Kementerian Haji Arab Saudi dalam diskusi baru-baru ini, Selasa (10/6/2025).
Dalam catatan Republika, memang ada seorang anggota jamaah haji RI yang wafat saat sedang menumpangi pesawat terbang dari Surabaya (Jawa Timur) ke Madinah (Arab Saudi). Almarhumah ialah Nyai Nur Fadillah (45 tahun), dari Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Yang bersangkutan meninggal dunia di atas pesawat, yakni dua jam sebelum mendarat di Madinah, Arab Saudi. Pihak Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menyatakan, almarhumah wafat lantaran sakit.
"Saat ini (Kamis, 8 Mei 2025), jenazah telah dimakamkan di pemakaman Baqi dan sebelumnya dishalatkan di Raudhah Masjid Nabawi," ujar Kepala Daerah Kerja (Daker) PPIH Arab Saudi Abdul Basir di Madinah, Kamis (8/5/2025).
