Senin 09 Jun 2025 17:01 WIB

Jamaah Haji Nafar Tsani Telah Bergerak dari Mina ke Makkah

Pergerakan jamaah dari tenda di Mina ke hotel di Makkah ini berlangsung sejak pagi.

Sejumlah bus yang membawa jamaah haji Indonesia melintas menuju Makkah di Mina, Makkah, Arab Saudi, Selasa (18/6/2024). Jamaah Indonesia yang mengambil nafar awal mulai didorong dari Mina menuju hotel di Makkah hingga sebelum matahari terbenam pada 12 Zulhijah atau 18 Juni 2024, sementara yang mengambil nafar tsani akan meninggalkan Mina pada 13 Zulhijah atau 19 Juni 2024.
Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Sejumlah bus yang membawa jamaah haji Indonesia melintas menuju Makkah di Mina, Makkah, Arab Saudi, Selasa (18/6/2024). Jamaah Indonesia yang mengambil nafar awal mulai didorong dari Mina menuju hotel di Makkah hingga sebelum matahari terbenam pada 12 Zulhijah atau 18 Juni 2024, sementara yang mengambil nafar tsani akan meninggalkan Mina pada 13 Zulhijah atau 19 Juni 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi melaporkan sebanyak 25 ribu haji yang mengambil Nafar Tsani telah bergerak dari Mina menuju Makkah bertepatan dengan hari terakhir tasyrik 13 Dzulhijah 1446 Hijriah atau Senin.

"Alhamdulillah saat ini suasananya sudah lenggang, sudah tidak lagi kelihatan hiruk pikuknya," ujar Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief di Makkah, Senin (9/6/2025).

Baca Juga

Pergerakan jamaah dari tenda-tenda di Mina ke hotel di Makkah ini berlangsung sejak pukul 07.00 waktu Arab Saudi atau 11.00 WIB.

Nafar tsani adalah pilihan jamaah untuk menetap satu hari lebih lama di Mina hingga 13 Dzulhijah, setelah sebelumnya melempar jumrah pada 11 dan 12 Dzulhijah.

Berdasarkan data Kementerian Agama, sebanyak 25.000 orang atau sekitar 11,3 persen dari total 221 ribu peserta haji memilih skema ini. Sisanya telah meninggalkan Mina sehari sebelumnya dalam skema nafar awal.

Hilman menyebut evakuasi jamaah dilakukan bertahap sesuai jadwal yang dibagi menjadi tiga gelombang.

"Mereka dijemput di maktabnya masing-masing. Untuk jamaah dengan jumlah kecil akan kami kumpulkan dan bawa dengan kendaraan khusus," kata dia.

Pada Senin dini hari, banyak tenda yang telah kosong. Bahkan jalanan yang biasa dipadati jamaah menuju jamarat melalui terowongan Mina tampak lapang, berbeda dengan kondisi pada Jumat, Sabtu, dan Ahad dini hari yang sangat padat.

Kementerian Agama juga telah menyiapkan langkah penyisiran untuk memastikan tak ada jemaah yang tertinggal.

"Kami melakukan sweeping ke berbagai sudut di seluruh maktab, termasuk menggunakan mobil golf untuk menyisir maktab-maktab tertentu," kata Hilman.

Hilman mengimbau jamaah agar tidak tergesa-gesa melakukan tawaf ifadah, mengingat kondisi fisik yang sudah sangat lelah setelah perjalanan panjang dari Arafah, Muzdalifah, hingga Mina.

"Kami harapkan jamaah bisa menggunakan waktunya untuk istirahat," ujarnya.

Seluruh rangkaian ini merupakan bagian dari komitmen PPIH untuk memberikan layanan terbaik, memastikan semua jamaah terlayani dengan aman dan tertib, hingga mereka siap menjalani tahapan ibadah berikutnya dan kembali ke Tanah Air dalam keadaan sehat dan mabrur sepanjang umur.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement