REPUBLIKA.CO.ID, SANAA — Peluncuran rudal balistik Yaman "Dzulfiqar" pada Senin (4/6/2025) di Bandara Ben Gurion Israel memicu gelombang kontroversi yang luas di platform media sosial dan di antara para pemerhati Yaman.
Hal ini muncul di tengah-tengah pertanyaan tentang pentingnya perkembangan kualitatif ini, waktu dan dampaknya di masa depan terhadap jalannya operasi militer Israel.
Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, menjelaskan bahwa operasi tersebut menargetkan Bandara Lod (Ben Gurion) dengan rudal "Dzulfiqar".
الناطق العسكري باسم أنصار الله في #اليمن: نفذنا عملية عسكرية استهدفت مطار اللد بصاروخ باليستي من نوع "ذو الفقار" أجبرت 4 ملايين صهيوني على الهروب إلى الملاجئ وأوقفت الملاحة بالمطار، ونقف مع #غزة ولن نخذلها لو خذلها العالم بأسره#حرب_غزة #الأخبار pic.twitter.com/c5Nk22nb0X
— قناة الجزيرة (@AJArabic) June 2, 2025
Serangan memaksa sekitar 4 juta warga Israel memasuki tempat penampungan dan menyebabkan penangguhan navigasi di bandara tersebut.
Para aktivis dan politisi berfokus pada sifat rudal baru ini dan kemampuannya untuk menembus pertahanan udara Israel.
Banyak tweeps menyangkal bahwa sistem HITS Israel dan THAAD AS berhasil mencegat rudal tersebut, dengan alasan tidak adanya video yang mendokumentasikan pencegatan atau ledakan rudal di angkasa, dan menganggap bahwa klaim pencegatan itu terbatas pada narasi resmi Israel.
Rekaman yang mendokumentasikan penerbangan rudal di atas wilayah Palestina yang diduduki tanpa pencegatan beredar.
Sementara di Yerusalem, momen-momen sukacita dan takbir terekam di masjid-masjid saat rudal melintas di langit kota.
هذا المساء، دفع اليمن بنحو 4 مليون مستوطن الملاجئ وشل حركة المرور بالكامل..
وهذه أكثر مرة يتم فيها تفعيل صافرات الإنذار في 227 مستوطنة ومدينة محتلة بدءا من النقب إلى القدس وتل أبيب وبعض مناطق الشمال (قناة كان). pic.twitter.com/4y975oqEHT
— Dima Halwani (@DimaHalwani) June 2, 2025