Penyergapan tersebut terjadi di Jalan Al-Awda, sebelah timur Beit Hanoun, pada akhir April lalu.

Penyelidikan Israel menunjukkan bahwa penyergapan tersebut dimulai dengan penembakan peluru kendali anti-peluru kendali yang menargetkan kendaraan militer milik komandan kompi di Batalyon 414 Korps Pengumpulan Informasi Tempur.

Penyergapan ini menyebabkan seorang perwira wanita dan seorang tentara wanita mengalami luka serius.

Dikutip dari Aljazeera, Rabu (28/5/2025), investigasi menyatakan bahwa pasukan pendukung Israel yang dipimpin oleh komandan Brigade Utara dari Divisi Gaza dihantam oleh sebuah alat peledak setibanya di lokasi penyergapan, menewaskan seorang tentara (Sersan Staf) dan melukai seorang tentara lainnya.

Penyelidikan mengungkapkan bahwa IDF melakukan penyelidikan ekstensif yang mengungkap terowongan baru yang belum ditemukan. Terowongan digunakan oleh pejuang perlawanan al-Qassam untuk melakukan operasi tersebut.

Menurut penyelidikan, para pejuang membangun ruang bawah tanah tersembunyi di bawah terowongan asli, yang digunakan untuk memantau, menyembunyikan, meluncurkan serangan, dan menarik diri setelahnya.

BACA JUGA: Ketika Mantel Angin Gagal Total Lindungi Tank Israel dari Senjata Pejuang Gaza

Penyelidikan menyimpulkan bahwa penyergapan tersebut menunjukkan kemampuan taktis canggih Brigade Al-Qassam, di mana mereka mampu menipu unit-unit teknik dan intelijen militer Israel.

Brigade al-Qassam mengumumkan bahwa mereka telah melakukan penyergapan yang disebut "Mematahkan Pedang" di sebelah timur kota Beit Hanoun di Jalur Gaza utara, di mana mereka menargetkan kendaraan militer Storm milik komando batalyon pengumpul informasi tempur di Divisi Gaza, menewaskan dan melukai para anggotanya.