REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua menyebutkan Presiden Prabowo menyalurkan 13 ekor sapi kurban kepada masyarakat di sembilan kabupaten kota dengan bobot minimal 800 kilogram.
Ibadah kurban adalah penyembelihan hewan ternak (seperti unta, sapi, atau kambing) yang dilakukan pada Hari Raya Idul Adha (10 Dzulhijjah) dan hari-hari Tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah) sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT. Hewan yang dikurbankan kemudian dagingnya dibagikan kepada fakir miskin dan orang yang membutuhkan.
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Papua Setyo Wahyudi di Jayapura, Jumat, mengatakan penyerahan hewan tersebut untuk perayaan Idul Adha 1446 Hijriah.
“Bantuan Presiden tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya serta untuk skema distribusi sama, di mana mengambil sapi lokal setempat,” katanya.
Menurut Setyo, bantuan hewan kurban yang dilakukan tidak hanya untuk provinsi, tetapi juga untuk kabupaten dan kota dengan masing-masing menerima satu ekor sapi dengan bobot minimal 800 kilogram.
“Jika sapi dengan bobot itu tidak ditemukan maka diperbolehkan diganti dua ekor sapi seperti yang terjadi di Kabupaten Mamberamo Raya,” ujarnya.
Dia menjelaskan dari total 13 ekor sapi, satu ekor di antaranya dialokasikan untuk Pemerintah Provinsi Papua dan satu lagi untuk Kota Jayapura. Keduanya akan disalurkan ke dua masjid yang berbeda.
“Untuk provinsi akan diserahkan ke salah satu masjid di kawasan Hamadi sementara Kota Jayapura diserahkan ke Masjid Raya Baiturrahim,” katanya lagi.
Dia menambahkan selain dari Presiden, dari pihak Pemprov Papua juga menyiapkan bantuan hewan kurban secara terpisah. Namun, jumlahnya lebih sedikit dibandingkan tahun lalu karena adanya efisiensi anggaran.
“Seluruh sapi kurban telah melalui pemeriksaan kesehatan dari dinas terkait sebelum didistribusikan. Penyembelihan akan dilaksanakan pada Hari Raya Idul Adha mendatang,”ujarnya lagi.*