REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Jamaah haji Indonesia diimbau untuk fokus ibadah dan tidak menyebarkan informasi-informasi berbau hoaks. Jika kabar hoaks tersebar, khawatir justru hanya akan membuat dosa yang berlipat.
Imbauan tersebut disampaikan oleh Mustasyar Dinny PPIH Arab Saudi Waryono Abdul Ghofur saat memberikan Bimbingan Ibadah kepada jamaah haji asal Tanggamus, Lampung, di Hotel Sektor 3 Syisyah, Makkah, Rabu (21/5/2025).
"Kalau bapak menyebar hoaks bapak jadi konten kreator haji, buat yang jelek-jelek lalu tersebar ke Tanggamus bahkan sampai seluruh dunia dosanya bisa berlipat, hati-hati dalam memproduksi perilaku yang tak baik," ujar Waryono seperti dilaporkan wartawan Republika, dari Makkah.
Pun halnya, kata Waryono, jika jamaah melakukan kebaikan dan beribadah secara khusuk di Masjidil Haram, maka pahalanya bisa beribu-ribu kali lipat. "Energi negatif harus dilawan itu simbolnya setan," kata Waryono.
Menurutnya, setan akan selalu menggoda pada titik kelemahan seseorang. Misal, jika ada seorang bapak yang dikenal punya integritas tinggi, maka godaannya tidak langsung datang ke pria tersebut, tapi lewat istri. "Bapaknya imannya kuat, digoda lewat istri," ujarnya.
Berkaca kepada kisah Nabi Ibrahim, maka jamaah bisa belajar dari sosok Hajar dan Ismail. Keduanya tetap tegar dan tangguh saat digoda dari segala penjuru oleh setan."Maka itu kita yang sudah haji ini wajib mendidik anak-anak kita seperti Ismail," katanya.
Ia mengimbau orang tua untuk mengajak anak-anaknya berdiskusi melakukan dialog. Sehingga, jangan kalau ada masalah sedikit-sedikit komplain ke media sosial. "Belajarlah dari Kanjeng Nabi Ibrahim," katanya.
Prosesi Sai, kata Waryono, juga memberikan banyak makna. Di antaranya soal keteguhan sosok Hajar yang tunduk dan patuh atas perintah Allah. Hajar menjadi cerminan perempuan yang mandiri, bertanggung jawab dan tidak mudah menyerah. "Sai mencari Hajar-Hajar baru membentuk perempuan-perempuan berintegritas yang mampu mendidik anak-anaknya," ujar Waryomo.
Bimbingan ibadah haji ini diikuti oleh ratusan jamaah haji Indonesia dari Tanggamus, Lampung, sejak pukul 09.00 pagi. Bimbingan haji diisi oleh Mustasyar Diny Prof Dr KH Waryono Abdul Ghofur, dan KH Abdul Malik Tibe.
Pembimbing haji memberikan beragam pemahaman dari mulai niat berhaji, wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah dan Mina, lempar jumroh hingga nanti tahalul. Pembimbing juga menjelaskan tentang skema murur dan tanazul yang kembali akan dilakukan pada tahun ini.
Advertisement