
Laporan Jurnalis Republika Teguh Firmansyah dari Makkah, Arab Saudi
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Suhu udara di Makkah diperkirakan menyentuh 40 derajat Celcius pada Jumat (9/5/2025). Cuaca panas terik ini diperkirakan akan berlangsung selama musim haji.
Berdasarkan pantauan Republika yang tergabung di Media Centre Haji Kementerian Agama, cuaca panas yang terik terasa hingga ke kulit. Apalagi ketika waktu sudah masuk siang hari. Banyak jamaah di Masjidil Haram yang menggunakan payung untuk melindungi diri dari panas matahari.
Untuk mengantisipasi terjadinya masalah kesehatan, pemerintah RI telah menyediakan berbagai logistik obat-obatan dan perbekalan kesehatan untuk jamaah haji.
Kementerian Kesehatan, melalui Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) mendistribusikan untuk masing-masing jamaah haji, satu boks oralit dan masker disposible kepada Tenaga Kesehatan Haji Kloter (TKHK).
Pemberian logistik kesehatan personal jamaah kepada TKHK dimaksudkan untuk meringankan para tamu Allah di dalam membawa keperluan pribadinya. Di beberapa kesempatan, Tim Kesehatan Bandara juga membagi-bagikan masker kepada jemaah yang baru tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah.
"Langkah ini diambil sebagai upaya preventif untuk mencegah penyebaran penyakit menular dan dehidrasi di tengah cuaca panas ekstrem Arab Saudi," ungkap Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan PPIH Arab Saudi dr. Mohammad Imran.