Sabtu 10 May 2025 16:29 WIB

Cegah Dehidrasi Saat Musim Haji, KKHI Bagikan Masker dan Oralit

Suhu udara di Makkah yang terik mencapai lebih dari 40 derajat Celcius.

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H terus melakukan upaya preventif untuk mengantisipasi jamaah haji yang melempar jumrah di jamarat tidak kelelahan.Di depan Kantor Misi Haji Indonesia di Mina, PPIH Arab Saudi secara konsisten membagikan kurma, air mineral, dan oralit.
Foto: Dok MCH 2023
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H terus melakukan upaya preventif untuk mengantisipasi jamaah haji yang melempar jumrah di jamarat tidak kelelahan.Di depan Kantor Misi Haji Indonesia di Mina, PPIH Arab Saudi secara konsisten membagikan kurma, air mineral, dan oralit.

Laporan Jurnalis Republika Teguh Firmansyah dari Makkah, Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Suhu udara di Makkah diperkirakan menyentuh 40 derajat Celcius pada Jumat (9/5/2025). Cuaca panas terik ini diperkirakan akan berlangsung selama musim haji. 

Baca Juga

Berdasarkan pantauan Republika yang tergabung di Media Centre Haji Kementerian Agama, cuaca panas yang terik terasa hingga ke kulit.  Apalagi ketika waktu sudah masuk siang hari. Banyak jamaah di Masjidil Haram yang menggunakan payung untuk melindungi diri dari panas matahari. 

Untuk mengantisipasi terjadinya masalah kesehatan, pemerintah RI telah menyediakan berbagai logistik obat-obatan dan perbekalan kesehatan untuk jamaah haji.

Kementerian Kesehatan, melalui Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) mendistribusikan untuk masing-masing jamaah haji, satu boks oralit dan masker disposible kepada Tenaga Kesehatan Haji Kloter (TKHK). 

Pemberian logistik kesehatan personal jamaah kepada TKHK dimaksudkan untuk meringankan para tamu Allah di dalam membawa keperluan pribadinya. Di beberapa kesempatan, Tim Kesehatan Bandara juga membagi-bagikan masker kepada jemaah yang baru tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah. 

"Langkah ini diambil sebagai upaya preventif untuk mencegah penyebaran penyakit menular dan dehidrasi di tengah cuaca panas ekstrem Arab Saudi," ungkap Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan PPIH Arab Saudi dr. Mohammad Imran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement