Kamis 08 May 2025 17:01 WIB

Arab Saudi Tegas Tolak Rencana Israel Rebut Gaza

Arab Saudi akan terus bela Palestina.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Erdy Nasrul
Warga Palestina mendoakan jenazah pria, wanita, dan anak-anak yang syahid dalam dua serangan terpisah tentara Israel, di rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza, Senin, 5 Mei 2025.
Foto: AP Photo/Jehad Alshrafi
Warga Palestina mendoakan jenazah pria, wanita, dan anak-anak yang syahid dalam dua serangan terpisah tentara Israel, di rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza, Senin, 5 Mei 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi pada Rabu menyatakan penolakannya secara tegas terhadap rencana Israel untuk menguasai Jalur Gaza. Arab Saudi juga mengecam pelanggaran yang sedang berlangsung terhadap hukum internasional dan hukum kemanusiaan internasional.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengatakan Arab Saudi menolak setiap upaya untuk memperluas permukiman Israel di wilayah Palestina, menekankan bahwa pihak berwenang Israel harus mematuhi resolusi internasional.

Baca Juga

Dikutip dari halaman Asharq Al-Awsat pada Kamis (8/5/2025), pernyataan Arab Saudi tersebut menegaskan kembali dukungan Kerajaan Arab Saudi terhadap perjuangan Palestina yang sejalan dengan resolusi internasional.

Kerajaan Arab Saudi memperbarui dukungannya terhadap prakarsa perdamaian Arab tahun 2002 dan pendirian negara Palestina yang merdeka sesuai dengan perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Akan tetapi, Israel telah menyetujui sebuah rencana untuk mengintensifkan operasinya di Gaza, yang akan mencakup perebutan daerah kantong, mempertahankan wilayah yang telah direbut, secara paksa memindahkan warga Palestina ke Gaza selatan, dan mengambil alih distribusi bantuan bersama dengan perusahaan keamanan swasta.

Israel juga memanggil puluhan ribu tentara cadangan untuk melaksanakan rencana tersebut. Israel mengatakan bahwa rencana tersebut akan dilakukan secara bertahap dan tidak akan diimplementasikan hingga setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengakhiri kunjungannya ke wilayah tersebut akhir bulan ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement