REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kantor Kementerian Agama Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyebut sebanyak 254 visa calon haji asal Kota Mataram musim haji 1446 Hijriah/2025 Masehi belum keluar.
"Karena itu, kami fokus mengurus 245 visa calon haji agar bisa diterbangkan sesuai jadwal kelompok terbang (kloter) 9 Embarkasi Lombok," kata Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram Kasmi di Mataram, Senin.
Ia berharap proses penerbitan visa bisa sesuai jadwal yang ditetapkan. Oleh karena itu, Seksi PHU saat ini belum berani menerima jamaah yang akan konsultasi atau lainnya terkait dengan penundaan keberangkatan.
"Jika kami layani semua, proses penyelesaian visa bisa tertunda. Jadi, sekarang kami kebut selesaikan 245 visa calon haji tersebut," katanya.
Hal itu dilakukan agar kondisi yang terjadi pada beberapa calon haji di kloter 3, yang sudah berada di asrama haji terpaksa kembali ke rumah, karena visa belum keluar, tidak terulang lagi.
Namun demikian, pihaknya optimistis visa 245 calon haji asal Kota Mataram bisa keluar dalam pekan ini, sehingga jamaah kloter 9 dapat diberangkatkan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
Jamaah Kota Mataram kloter 9 dijadwalkan masuk asrama haji pada Minggu (11/5/3025), untuk melakukan berbagai persiapan dan pematangan akhir, termasuk pembagian gelang identitas.
Kemudian, pada Senin (12/5/2025), sekitar pukul 6.40 Wita, jamaah menuju Bandara Internasional Lombok untuk berangkat ke Madinah, dengan menggunakan pesawat GIA 5109.
"Jamaah calon haji Kota Mataram kloter 9 ini akan bergabung dengan jamaah asal Kabupaten Lombok Barat. Karena itu, kloter 9 merupakan kloter campuran Mataram dan Lombok Barat," katanya.
Menurutnya, jumlah calon haji asal Kota Mataram yang masuk kloter 9 Embarkasi Lombok sebanyak 306 orang. Namun, untuk kloter 9, ada juga jamaah dari kloter 3 yang keberangkatannya ditunda karena belum ada visa.
Jumlah jamaah kloter 3 yang pindah ke kloter 9 sebanyak 14 orang. Jamaah tersebut, akan menggantikan jamaah kloter 9 yang lebih dahulu keluar visa dan bergabung ke kloter 3.
Visa calon haji tahun ini tidak keluar serentak, jadi ada jamaah yang harusnya masuk kloter 9 visanya sudah ada, sehingga pindah ke kloter tiga.
"Begitu juga sebaliknya, ada jamaah yang harusnya berangkat di kloter 3 terpaksa pindah ke kloter 9, karena menunggu visa," katanya.
Ia berharap jamaah calon haji bisa lebih bersabar dengan kondisi itu, sebab pengeluaran visa sangat tergantung dari Kedutaan Besar Arab Saudi.
Selain itu, masalah keterlambatan visa saat ini terjadi secara nasional, dan di Embarkasi Lombok kekacauan sudah terjadi sejak pemberangkatan kloter pertama Embarkasi Lombok, yakni dari jamaah Kabupaten Lombok Barat, begitu juga dengan kloter 2 dari Kabupaten Lombok Tengah.