Jumat 02 May 2025 18:14 WIB

Kisah Muslimah Menjadi Guru Imam Syafii

Di antara guru-guru Imam Syafii ialah Sayyidah Nafisah.

Kitab Al Umm karya Imam Syafii.
Foto: Republika/Ali Imron
Kitab Al Umm karya Imam Syafii.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu ulama empat mazhab adalah Imam Syafii. Mazhabnya dianut oleh mayoritas umat Muslim.

Kebesaran peran Imam Syafi’i ternyata tak lepas dari sosok perempuan yang tak lelah mendidik dan mengajari beliau, yakni Sayyidah Nafisah binti Hasan bin Zaid bin Hasan bin Ali bin Abi Thalib.

Baca Juga

Dari namanya telah jelas dikenal bahwa guru Imam Syafi’i ini merupakan salah satu keturunan Rasulullah SAW. Nafisah lahir di Makkah pada tahun 145 Hijriah. Ayahnya merupakan seorang gubernur Madinah pada masa Khalifah Ja’far Al-Manshur, sehingga beliau tumbuh dan berkembang serta menghabiskan banyak waktunya di Madinah.

Dalam berbagai literatur Islam disebutkan, Sayyidah Nafisah merupakan salah satu tokoh agama yang tidak kenal membaca dan menulis (ummiy). Kendati demikian, beliau merupakan sosok yang cerdas dan banyak mendengar hadis sehingga dirinya tergolong sebagai perempuan pengajar hadits.

Faktor inilah yang menjadi alasan mengapa Imam Syafi’i berguru kepadanya. Sebab sebagaimana diketahui, pemilik nama asli Muhammad bin Idris As-Syafi’i tersebut merupakan pendiri mazhab Syafi’i yang ahli dalam ilmu hadis, fikih, dan fiqih hadits.

Sebagai seorang guru, Sayyidah Nafisah binti Hasan merupakan hafizah. Tak hanya menghafal Alquran, beliau juga dikenal sebagai sosok yang alim dan sangat dekat dengan ibadah, salah satu contoh adalah ibadah haji yang telah ditunaikan sebanyak 30 kali. Beliau pun dipercaya telah mengkhatamkan membaca Alquran sebanyak 1.900 kali.

Seorang yang masuk dalam kategori ummiy bukan berarti tak bisa belajar atau mencerna ilmu pengetahuan. Terbukti, gerak langkah Nafisah sangat haus akan ilmu dan dirinya tak segan untuk belajar ilmu-ilmu agama kepada sumber-sumber yang terpercaya.

Sosok yang kerap haus akan ilmu agama ini juga dikenal sebagai pribadi yang zuhud. Sayyidah Nafisah merupakan hamba Allah yang taat dan tiap waktu yang dimilikinya selalu diisi dengan ibadah dan mengingat Allah SWT.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Sayyidah Nafisah bahkan tak pernah meninggalkan shalat malam dan selalu berpuasa untuk kerap mendekatkan diri kepada Allah. Imam Ahmad bin Hanbal pernah menceritakan perkara riwayat kezuhudan Nafisah. Menurut beliau, Sayyidah Nafisah merupakan salah satu wanita zuhud yang dicintai Allah.

Suatu ketika pernah Imam Ahmad bin Hanbali ini mendatangi Sayyidah Nafisah untuk meminta doa. Sejak itu, rumah Sayyidah Nafisah kerap didatangi tamu dengan tujuan yang beragam. Mulai dari minta diajarkan ilmu agama, hingga minta didoakan layaknya Imam Ahmad bin Hanbali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement