Rabu 23 Apr 2025 10:56 WIB

Dunia Masih Bungkam Soal Genosida di Gaza, UNRWA: Sampai Kapan Kecaman Jadi Tindakan?

Pernyataan ini disampaikan tepat 50 hari sejak blokade total diberlakukan Israel.

epa10978662 Philippe Lazzarini, commissioner-general of the United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA), speaks to the media on the humanitarian crisis unfolding in Gaza and UNRWA
Foto: KEYSTONE
epa10978662 Philippe Lazzarini, commissioner-general of the United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA), speaks to the media on the humanitarian crisis unfolding in Gaza and UNRWA

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN — Komisioner Jenderal Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, mengecam sikap bungkam komunitas internasional terhadap krisis kemanusiaan yang terus berlangsung di Gaza. Lazzarini menekankan pentingnya segera mengembalikan gencatan senjata yang pernah berlaku pada Januari lalu.

Dalam unggahan di akun resmi X (dulu Twitter) pada Selasa (22/4/2025), Lazzarini menulis, “Sampai kapan kata-kata kecaman yang hampa itu akan berubah menjadi tindakan nyata untuk mencabut blokade, melanjutkan gencatan senjata, dan menyelamatkan sisa-sisa kemanusiaan yang masih ada?”

Baca Juga

Pernyataan ini disampaikan tepat 50 hari sejak blokade total diberlakukan oleh rezim Israel atas Jalur Gaza. “Kelaparan menyebar dan semakin parah, ini adalah bencana yang disengaja dan buatan manusia,” tulis Lazzarini.

Ia menggambarkan Gaza sebagai “tanah keputusasaan”, di mana dua juta penduduk -- sebagian besar perempuan dan anak-anak -- sedang mengalami “hukuman kolektif.”

Pejabat tinggi PBB itu juga menuding Israel menggunakan bantuan kemanusiaan sebagai alat tawar-menawar dan senjata perang. Ia menambahkan bahwa “para korban luka, orang sakit, dan lansia tak mendapatkan pasokan medis maupun perawatan yang mereka butuhkan.”

Lazzarini kembali menegaskan bahwa blokade harus segera diakhiri dan gencatan senjata harus diberlakukan kembali.

Israel diketahui melanjutkan serangan berskala besar di Gaza sejak 18 Maret lalu, meskipun sebelumnya sempat ada gencatan senjata rapuh yang berlaku sejak 19 Januari. Ribuan warga Palestina telah menjadi korban jiwa sejak agresi dimulai kembali.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement