Selasa 22 Apr 2025 06:05 WIB

Dari Gencatan Senjata Hingga Genosida, Berikut 9 Pernyataan Paus demi Membela Gaza

Sejak 9 Oktober 2023, Paus setiap malam menelepon Paroki Keluarga Kudus Gaza.

Umat Katolik melaksanakan doa rosario saat misa harian di Gereja Katolik Santo Mikael Jalan Tanjung Sadari, Surabaya, Jawa Timur, Senin (21/4/2025). Pada misa harian itu juga digelar doa bersama dan doa rosario untuk Pemimpin Umat Katolik Dunia Paus Fransiskus yang meninggal dunia pada hari ini Senin (21/4).
Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Umat Katolik melaksanakan doa rosario saat misa harian di Gereja Katolik Santo Mikael Jalan Tanjung Sadari, Surabaya, Jawa Timur, Senin (21/4/2025). Pada misa harian itu juga digelar doa bersama dan doa rosario untuk Pemimpin Umat Katolik Dunia Paus Fransiskus yang meninggal dunia pada hari ini Senin (21/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JERUSSALEM — Paus Fransiskus telah mengembuskan nafas terakhir pada Senin (21/4/2025) pagi di usia 88 tahun. Sosok Paus Amerika Latin pertama bagi umat Katolik ini secara konsisten berbicara tentang perang di Gaza pada masa-masa terakhir hidupnya.

Paus menyatakan keprihatinannya terhadap warga sipil dan menyerukan perdamaian dan akses kemanusiaan. Sejak 9 Oktober 2023, Paus Fransiskus telah menelepon Paroki Keluarga Kudus Gaza setiap malam—percakapan singkat pada pukul 7 malam, ditandai dengan pertanyaan-pertanyaan sederhana: "Apa kabar?" "Apa yang Anda makan?"

Baca Juga

photo
Bangsal rawat jalan dan laboratorium rumah sakit Baptis Arab Al-Ahli setelah terkena serangan tentara Israel di Kota Gaza, Ahad, 13 April 2025. - (AP Photo/Jehad Alshrafi)

Panggilan telepon malam ini, seperti yang dilaporkan oleh Vatican News, menawarkan rasa empati dan kenyamanan bagi lebih dari 600 orang, baik Kristen maupun Muslim, yang berlindung di gereja dan sekolah paroki tersebut. Ia selalu mengakhiri dengan berkat, membuat tanda salib dan berkata, "Muchas gracias, grazie tante."

Namun, belas kasih Paus melampaui isyarat pribadi. Sejak awal perang genosida Israel di Gaza, ia terus meningkatkan kecaman publiknya.

Dilansir dari Palestine Chronicle, berikut enam pernyataan publik yang dinilai penting dari Paus Fransiskus tentang Gaza:

1. Perang adalah kekalahan

Pada tanggal 29 Oktober 2023, selama pidato Angelusnya, Paus Fransiskus menyerukan gencatan senjata di Gaza.

Ia mendesak agar bantuan kemanusiaan diizinkan masuk ke Gaza dan agar semua tawanan dibebaskan. Ia menekankan bahwa “Perang selalu merupakan kekalahan! Setiap perang adalah kekalahan!” ‘Jalan Berani Menuju Perdamaian’

Pada tanggal 3 Desember 2023, Paus Fransiskus menyampaikan kesedihan yang mendalam atas dimulainya kembali serangan Israel di Gaza setelah gencatan senjata sementara. Ia memperingatkan bahwa berakhirnya jeda kemanusiaan membawa “kematian, kehancuran, kesengsaraan” yang baru.

Berbicara setelah doa Angelus hari Minggu, Paus mencatat bahwa situasi di Gaza terus memburuk. “Ada begitu banyak penderitaan di Gaza, ada kekurangan kebutuhan dasar,” katanya.

Paus menyerukan gencatan senjata dan mendesak untuk “menemukan solusi selain senjata, mencoba mengambil jalan yang berani menuju perdamaian.”

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement