REPUBLIKA.CO.ID, NAYPYITAW — Emergency Medical Team (EMT) Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) bergabung bersama Indonesia Emergency Medical Team (INA EMT) yang saat ini bertugas di Oattara Thiri Township Hospital, Naypyitaw, dalam upaya membantu korban gempa Myanmar.
Tim EMT BSMI terdiri dari lima personel, yakni satu orang team leader, satu dokter umum, dua perawat, dan satu petugas logistik. Tim rencananya akan bekerja di Myanmar hingga 21 April 2025. Seluruh anggota tim tergabung dalam koordinasi Emergency Medical Team Coordination Cell (EMTCC) WHO dan ditempatkan oleh otoritas kesehatan Myanmar untuk memperkuat pelayanan kesehatan di area yang terdampak bencana.
Ketua Tim EMT BSMI, Muhamad Rudi, mengungkapkan satu dokter umum dan satu perawat EMT BSMI bertugas di Poliklinik dengan mayoritas kasus yang ditangani di poliklinik adalah myalgia dan hipertensi. Sementara itu, satu perawat EMT BSMI bekerja di di Instalasi Gawat Darurat (IGD), yang banyak menangani kasus trauma ringan, diare anak, serta penyakit-penyakit ikutan lain yang semakin parah akibat gempa.
Rudi mengungkapkan keberadaan EMT BSMI di Myanmar adalah amanat dari masyarakat Indonesia yang bersedia membantu korban bencana besar. Bergabungnya EMT BSMI dengan INA EMT adalah bentuk nyata kolaborasi antara Pemerintah dan NGO Indonesia sebagai perwakilan masyarakat Indonesia dalam membantu korban gempa Myanmar.
"Keberadaan kami di sini merupakan bentuk nyata solidaritas dan kerja sama antarbangsa dalam merespons krisis kemanusiaan. Kami bersyukur dapat bekerja dalam koordinasi yang baik bersama otoritas lokal, WHO, dan rekan-rekan dari INA EMT," ujar Rudi dalam keterangannya, Ahad (13/4/2025).
Ia juga menambahkan, sinergi antara organisasi non-pemerintah seperti BSMI dan instansi pemerintah Indonesia menjadi kunci penting dalam respons cepat dan terkoordinasi terhadap bencana internasional seperti ini.
"Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepadaKetua Kontingen Bantuan Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar, Brigjen Pol. (Purn) Ary Laksmana Widjaja, Bapak Dumas Amali Radityo dari PWNI-Kemlu, dan Ketua TCK-EMT Indonesia, dr. Eko Medistianto, M.Epid, atas kepercayaan dan dukungan penuh kepada Tim EMT BSMI dalam misi kemanusiaan ini,"kata Rudi.