Ahad 13 Apr 2025 09:53 WIB

Akhlak Nabi Muhammad adalah Alquran

'Aisyah menyatakan, akhlak Nabi Muhammad adalah Alquran.

ILUSTRASI Membaca Alquran
Foto: Republika.co.id
ILUSTRASI Membaca Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pribadi Rasulullah Muhammad SAW merangkum banyak akhlak mulia. Ibnu Qayyim menyatakan, Nabi SAW memadukan takwa kepada Allah dan sifat-sifat luhur.

Ketakwaan dapat memperbaiki hubungan antara seorang hamba dan Allah Ta'ala. Adapun akhlak mulia dapat memperbaiki hubungannya dengan sesama makhluk. Jadi, takwa kepada Allah SWT akan melahirkan cinta seseorang kepada-Nya, sedangkan akhlak yang baik dapat menarik cinta manusia kepada diri insan tersebut.

Baca Juga

Hisyam bin Amir pernah bertanya kepada Aisyah RA tentang akhlak Rasulullah SAW. Aisyah menjawab, "Akhlak Nabi SAW adalah Alquran" (HR Muslim).

Sungguh, jawaban Aisyah ini singkat, tetapi sarat makna. Ia menyifati Rasulullah SAW dengan satu sifat yang dapat mewakili seluruh sifat yang ada. Memang tepat, akhlak Nabi SAW adalah Alquran.

Allah SWT berfirman, yang artinya, "...Alquran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus..." (QS. Al-Israa': 9).

"(Yang) memberi petunjuk kepada (jalan) yang paling lurus..." (QS. Al-Jinn: 2).

Akhlak Nabi SAW adalah Alquran--kitab suci yang disifati dengan firman Allah, "...tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 2).

Pada masa permulaan dakwah Islam, Nabi Muhammad SAW tidak hanya membangun sisi tauhid, tetapi juga membangun sendi dan pilar akhlak mulia. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sungguh, aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia" (HR. Baihaqi dan Al-Hakim).

Anas RA berkata, "Sungguh, Rasulullah SAW benar-benar manusia dengan akhlak paling mulia. (HR Bukhari-Muslim).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement