REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sekitar seratusan anggota Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Yogyakarta menggelar sholat Idul Fitri 1446 Hijriyah pada Ahad pagi (30/3/2025). Mereka melaksanakan sholat Id lebih awal dibanding mayoritas umat Islam di Indonesia yang baru akan melaksanakan sholat Id pada Senin (31/3/2025).
Katib Aam AHWA Majelis Mujahidin Irfan Suryahadi Awwas seusai sholat Id di Masjid Raya Ar Rasul, Kotagede, Yogyakarta menjelaskan keputusan melaksanakan sholat Id lebih awal didasarkan pada hasil rukyah global yang telah dilakukan di sejumlah negara Islam.
"Berdasarkan rukyah global di beberapa negara Islam, telah dilaksanakan Idul Fitri 1446 Hijriyah pada hari ini, Ahad. Kami mengikuti rukyah global karena sekarang kita berbicara dunia Islam, bukan sekadar negeri Islam yang dibatasi oleh demografi ataupun geografi nasionalis," ujar Irfan.
Menurutnya, Majelis Mujahidin meyakini apabila seorang Muslim telah melihat hilal di suatu negeri, maka umat Islam di seluruh dunia dapat mengikuti penetapan 1 Syawal tersebut. Dia menyebut sejumlah negara di Timur Tengah juga sudah lebih dulu merayakan Idul Fitri pada hari ini.
Kendati berbeda dengan pemerintah dan mayoritas umat Islam di Indonesia, Irfan menegaskan perbedaan hari raya itu bukanlah perpecahan.
"Perbedaan ini bukan perpecahan. Dari zaman mazhab dahulu juga ada perbedaan, tapi itu tidak lantas memecah umat,” ujarnya.