Jumat 28 Mar 2025 07:45 WIB

Jumat Ini, Ayatollah Khamenei Kerahkan Rakyat Iran untuk Pawai Akbar Dukung Palestina

Khamenei mengeklaim ada beberapa politisi yang menentang rencana pawai tersebut.

Ayatollah Khamenei
Foto: EPA-EFE/SUPREME LEADER OFFICE HA
Ayatollah Khamenei

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN — Rakyat Iran akan melakukan pawai besar-besaran di jalan untuk memperingati Hari Al-Quds Internasional pada Jumat (28/3/2025) ini.  Pemimpin Revolusi Islam  Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyatakan pawai Hari Al-Quds Internasional akan menjadi salah satu pawai termegah dan paling terhormat di dunia.

Dalam pesan yang disiarkan di televisi pada Kamis (27/3/2025) malam, Khamenei mencatat bahwa hari itu selalu menjadi tanda persatuan dan kekuatan bangsa Iran. Dia menggambarkan betapa pawai tersebut menunjukkan bangsa Iran teguh dan kuat dalam tujuan-tujuan penting, politis, dan fundamentalnya beserta penolakan mereka untuk meninggalkan Palestina, lapor Al Mayadeen.

Baca Juga

Orang-orang dari berbagai agama dan latar belakang diharapkan berpartisipasi dalam memperingati Hari Al-Quds Internasional. Hal tersebut sebagai bentuk solidaritas terhadap perjuangan Palestina, yang mencerminkan simbol Perlawanan terhadap penindasan dan ketidakadilan.

Hari tersebut diadakan pada Jumat terakhir setiap bulan Ramadan sebagai ungkapan dukungan untuk Palestina melawan pendudukan Israel. Khamenei menggambarkannya sebagai "kehormatan bangsa Iran," mengingat warganya telah mengambil bagian merayakan Festival Al Quds selama 46 tahun terakhir di kota-kota besar dan kecil.

Ayatollah Khamenei menekankan pentingnya pawai Hari Al-Quds tahun ini, lebih dari tahun-tahun sebelumnya, mengingat adanya genosida di Gaza. Dia mencatat bahwa mereka yang mengenal Iran berada di pihaknya. Meski demikian, dia menjelaskan, beberapa politisi dan pemerintah yang menentangnya menyebarkan propaganda melawan bangsa Iran. Menurut Khamenei, partisipasi warga Iran akan membantah propaganda tersebut.

photo
Orang-orang menghadiri demonstrasi anti-AS menandai peringatan 43 tahun pengambilalihan Kedutaan Besar AS, di depan bekas Kedutaan Besar AS di Teheran, Iran, 04 November 2022. Mahasiswa Iran menduduki kedutaan pada 04 November 1979 setelah AS memberikan izin kepada mendiang Shah Iran akan dirawat di rumah sakit di Amerika Serikat. Lebih dari 50 diplomat dan penjaga AS disandera oleh mahasiswa selama 444 hari. Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan bahwa Iran memperoleh kebebasannya 43 tahun yang lalu dan bahwa negara itu tidak membutuhkan AS untuk memberikan kebebasan bagi mereka. - (EPA-EFE/ABEDIN TAHERKENAREH)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement